Suara.com - CEO Ladyjek, Brian Mulyadi, mengatakan para bikers Ladyjek sudah dilengkapi sistem keamanan sehingga mereka bisa terhindar dari aksi kejahatan di jalan raya. Mereka dilengkapi fitur Ladyjek shield atau sistem proteksi dini.
"Shield atau perlindungan pertama berupa panic alarm, yang akan berbunyi nyaring sebagai perhatian pertama untuk menarik perhatian orang-orang terdekat," kata Brian di kantornya, Jalan Wijaya I/5C, Tendean, Jakarta Selatan, Kamis (8/10/2015).
Brian menjelaskan panic alarm bentuknya seperti gantungan kunci sehingga mudah dioperasikan apabila bikers Ladijek merasa dalam bahaya saat bekerja.
"Bisa ditaruh di motor, jadi kalau gantungan ditarik, dia akan berbunyi keras 120 DB, mereka (pengemudi) tinggal tarik, untuk memancing perhatian orang di sekitar," kata Brian.
Shiled kedua ialah dispatch team. Ini merupakan fitur yang melekat pada aplikasi pengemudi. Fitur ini secara otomatis akan memberikan petunjuk lokasi bikers sehingga kalau mereka dalam bahaya, tim bantuan keamanan bisa cepat menemukan.
"Sementara shield ketiga adalah perlindungan asuransi, dimana baik pengemudi maupun pengguna akan dilindungi oleh asuransi selama perjalanan," kata Brian.
Brian mengatakan Ladyjek menghadirkan bikers perempuan dan hanya dikhususkan untuk penumpang perempuan seperti slogan mereka: Ojek Wanita untuk Wanita.
Selain itu, katanya, Ladyjek memberikan privasi bagi perempuan karena bikers dan penumpang sama-sama perempuan.
"Saya mulai dari sisi kenapa wanita, saya pikir wanita tersebut ada kebutuhan masing-masing juga, kita mulai Ladyjek ini dilihat dari user wanita, mempunyai kebutuhan masing-masing. Berdasarkan research, wanita itu mau kepraktisan, keamanan dan kenyamanan," kata Brian.
Brian mengatakan walaupun sudah banyak ojek modern, konsumen perempuan belum mendapatkan kenyamanan dan kemanan karena mayoritas ojek lain dikemudikan lelaki.