Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui Ibu Kota Jakarta rawan terjadi kasus kejahatan, terlebih kejahatan yang menyasar anak-anak. Tapi, Ahok tidak terima kalau dianggap tak berusaha menanganinya.
"Iya memang masih rawan. Terus dia punya sarannya apa? Ngomong dong. Jadi kadang-kadang orang suka nyindir. Ngomong dong," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (7/10/2015).
Pernyataan Ahok terkait dengan kasus pembunuhan terhadap Putri Nur Fauziah (9). Murid kelas dua SD Negeri 05 Kalideres Pagi, Rawa Lele, Kalideres, ditemukan meninggal dunia secara mengenaskan di Jalan Sahabat RT 6/5, Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres, Jumat (2/10/2015) sekitar pukul 22.30 WIB. Diduga kuat, Putri menjadi korban serangan paedofil.
Ahok kemudian membandingkan dengan Amerika Serikat. Amerika, katanya, negara maju, tapi tetap ada kasus kejahatan.
"Di Amerika ada nggak kejadian anak diculik, dibunuh ditembak? Ada juga dong. Amerika kurang apa? Telepon 911 dibawah sepuluh menit dateng (petugas). Bisa nggak kejadian seperti itu?" Ahok menambahkan.
Ahok meminta kalangan yang tidak puas dengan kinerja pemerintah untuk maju menjadi calon gubernur Jakarta dan mengeluarkan gagasan brilian.
"Makanya orang mau ngomong boleh. Tapi nyalon gubernur sekalian dong. Kamu bisa keluarin ide apa? Siapa tahu kamu punya ide lebih cepat dari saya. Bikin seluruh dunia nggak ada kejadian seperti itu. Kan keren. Bisa diajak ke Amerika jadi presiden," kata Ahok.
BERITA TERKAIT LAINNYA:
Ibunda Bocah Dalam Kardus Pingsan Dipelukan Menteri Khofifah
Ini Profil Empat Lelaki Saksi Kasus Bocah Dalam Kardus
Kasus Bocah Dalam Kardus, Dugaan Kak Seto Sangat Mengerikan
Kapolda: Pembunuh Bocah Dalam Kardus Mengarah ke Seorang Paedofil