Menteri Khofifah Tahlinan di Rumah Bocah Dalam Kardus

Siswanto Suara.Com
Rabu, 07 Oktober 2015 | 20:45 WIB
Menteri Khofifah Tahlinan di Rumah Bocah Dalam Kardus
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (Suara.com/ Labib Zamani)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa malam ini mengunjungi rumah almarhumah Putri Nur Fauziah alias Eneng (9) di Kalideres, Jakarta Barat.

"Untuk mengikuti tahlilan dan kirim doa karena pihak keluarga sudah menyiapkannya majelis tahlil. Malam ini ingin ikut bersama-sama keluarga dan warga sini untuk mendoakan putri," kata Khofifah di lokasi.

Khofifah mengatakan kedatangannya ke rumah Putri mewakili negara merasakan keprihatinan keluarga korban kekerasan.

"Negara hadir juga untuk merasakan duka cita yang dirasakan oleh keluarga Putri," ujarnya.

Selain ikut tahlilan, Khofifah juga memberikan bantuan untuk keluarga Putri.

"Iya, ada BSK (bantuan santunan kematian) di Kemensos Rp15 juta, tapi kita tidak boleh melihat angkanya," ujarnya.

Santunan kematian, katanya, juga bisa didapatkan anggota masyarakat lain, setelah memenuhi persyaratan.

"Jika Sudah komunikasi dengan aparatur desa sini, beberapa SOP secara administrasi sudah dipenuhi, maka bisa dicairkan BSK-nya," katanya.

Polisi masih mendalami alat bukti dan keterangan saksi kasus pembunuhan Putri.

"Kita sudah melakukan semua tahapan. Dari hasil autopsi. Ada beberapa petunjuk- petunjuk yang sudah didapat," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes M. Iqbal di Mapolda.

Iqbal mengatakan penyidik, sekarang sudah mulai fokus ke arah pelakunya.

"Kita belum dapat menyebutkan siapa pelakunya. Tetapi tim sudah fokus," katanya.

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian menduga motif pembunuhan Putri dilatari ketertarikan seksual pelaku terhadap anak-anak. Dugaan ini didasarkan dari hasil autopsi terhadap jenazah korban.

"Perkembangan kasus Kalideres, hasil autopsi diduga ada persetubuhan, persetubuhan itu dilakukan dengan cara kekerasan dan berakibat meninggal dunia," kata Tito.

Tito mengatakan orang yang punya ketertarikan seksual dengan anak-anak disebut paedofil.

"Dengan adanya persetubuhan ini, ini bagi kami sangat penting karena ini lebih mengarah kepada kejahatan seksual yaitu paedofil," katanya.

Tito mengatakan kalau saja tidak ditemukan tanda kekerasan seksual, mungkin pelakunya punya motif lain membunuh Putri.

"Kalau tidak ada persetubuhan mungkin ini motif lain, dendam atau lain-lain. Kita menganggap ini lebih mengarah pada kekerasan seksual yaitu paedofil," katanya.

Putri merupakan murid kelas dua SD Negeri 05 Kalideres Pagi, Rawa Lele, Kalideres, yang ditemukan meninggal dunia secara mengenaskan di Jalan Sahabat RT 6/5, Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres, Jumat (2/10/2015) sekitar pukul 22.30 WIB. (Nur Habibie)

REKOMENDASI

TERKINI