Suara.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise dan Sekretaris Komisi Perlindungan Anak Indonesia Erlinda mengunjungi rumah Putri Nur Fauziah alias Eneng (9) di Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (6/10/2015).
Selain datang ke rumah duka, dia juga datang ke pusara Putri yang terletak tak jauh dari rumah, dekat sekolah Putri.
Di makam Putri, Yohanna berdoa. Tangannya memegangi nisan dan raut wajahnya sedih.
Menteri Yohana prihatin dengan nasib yang dialami Putri. Putri merupakan murid kelas dua SD Negeri 05 Kalideres Pagi, Rawa Lele, Kalideres, yang ditemukan meninggal dunia secara mengenaskan di Jalan Sahabat RT 6/5, Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres, Jumat (2/10/2015) sekitar pukul 22.30 WIB. Dia diduga menjadi korban serangan paedofil.
Menteri Yohana mendukung langkah Komisi Perlindungan Anak Indonesia untuk menggerakkan kembali Satuan Tugas Perlindungan Anak mulai dari tingkat RT/RW.
"Saya akan membuat satgas agar tingkat kekerasan anak dan pembunuhan di Indonesia bisa berkurang," kata Yohana.
Beberapa desa, katanya, sudah membentuk Satgas Perlindungan Anak dengan menggunakan dana desa.
"Dengan adanya pilot project di beberapa desa ternyata sudah menurunkan angka kekerasan di desa-desa. Sekarang bagi kami tinggal replikasi di 73 ribu desa," ujarnya.
Senin (19/10/2015), Menteri Yohana akan melantik Satgas Perlindungan Anak di Jayapura, Papua.
"Jadi satgas ini nanti akan bekerja sama dengan polwan (polisi wanita) untuk langsung mengamati sehingga bisa langsung mendeteksi, bilamana ada kekerasan langsung dilaporkan, baik ke pusat pelayanan terpadu, ke polres, dan juga ke kementerian," katanya. (Nur Habibie)