Anak Ferdinand Marcos Akan Ramaikan Pilpres Filipina

Esti Utami Suara.Com
Rabu, 07 Oktober 2015 | 08:44 WIB
Anak Ferdinand Marcos Akan Ramaikan Pilpres Filipina
Presiden Filipina Benigno Aquino di sebuah acara. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Senator Ferdinand Marcos, putra mendiang Ferdinand Marcos, mengumumkan niat mencalonkan diri untuk wakil presiden dalam pemilihan Presiden Filipina pada Mei tahun depan. Namun Marcos junior tidak mengatakan calon presiden mana yang akan menjadi pasangannya.

"Saya memutuskan menempatkan keberuntungan politik saya di tangan rakyat Filipina," demikian Marcos dalam pernyataannya.

Pengumuman ini meramaikan bursa pemilihan presiden Filipina yang juga melibatkan janda politisi tenar, Leni Robredo. Robredo menerima tawaran partai berkuasa untuk merebut jabatan wakil presiden dalam pemilihan umum pada Mei itu.

"Setelah pencarian jiwa mendalam, perembukan luas dan doa yang khusuk, saya menerima tantangan untuk merebut jabatan wakil presiden bagi Menteri Mar Roxas," kata Leni Robredo di depan kerumunan massa pendukungnya di Manila.

Ia akan menjadi pasangan mantan Menteri Dalam Negeri Manuel Roxas, yang maju untuk mengisi jabatan yang akan ditinggalkan Benigno Aquino.

Marcos tua digulingkan dalam gerakan rakyat pada 1986 dan meninggal di pengasingan pada 1989. Istrinya, Imelda yang kini beruur 86 tahun,  adalah anggota kongres.

Pengulas menyatakan Robredo akan membawa kehangatan dan pintu masuk pada citra Roxas sebagai teknokrat lugas.

Robredo selama ini dikenal sebagai pengacara pembantu petani dan nelayan miskin serta menjadi lawan teguh korupsi. Almarhum suaminya, Jesse Robredo, adalah menteri dalam negeri ketika tewas dalam kecelakaan pesawat pada 2012.

"Saya menawarkan seluruh diri saya untuk rakyat negara kita, terutama yang memakai sandal jepit di jalan, di bawah, dan di pinggiran masyarakat kita," kata Robredo kepada kerumunan, menggemakan perang suaminya sebagai pemimpin kaum miskin.

Aquino mendorong Roxas, cucu presiden pertama pasca-perang negara, untuk memimpin partai berkuasa mengikuti pemilihan umum. Menurut pengamat, Robredo, pengacara berusia 51 tahun perebut kursi di Kongres pada 2013, bakal meningkatkan kemungkinan Roxas untuk jabatan tersebut.

Peringkat ketenaran Roxas memang terus melonjak, meski menurut survai terkini, ia masih di tempat ketiga, tertinggal dari senator pemula Rahmat Poe dan wakil presiden bertahan Jejomar Binay.

Lebih dari 54 juta warga Filipina akan memilih presiden dan wakil presiden baru serta sekitar 18.000 anggota parlemen dan pejabat daerah dalam pemilihan umum enam tahun sekali.

Pemodal mengamati saksama pemilihan umum itu, cemas bahwa pergantian politik di salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Asia itu dapat menggelincirkan keuntungan selama pemerintahan Aquino.

Di bawah Aquino, Filipina mengalami pertumbuhan tahunan lebih dari enam persen, catatan terbaik lima tahun dalam beberapa dasawarsa. Presiden itu, yang dibatasi undang-undang dasar untuk hanya satu masa bakti, juga berjuang mengendalikan korupsi.

"Pemodal mencari kelanjutan dari keseluruhan pemerintahan tapi dengan lebih memperhatikan kinerja saat ini," kata Steve Rood dari Yayasan Asia kepada Reuters. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI