Kasus Bocah Dalam Kardus, Dugaan Kak Seto Sangat Mengerikan

Siswanto Suara.Com
Rabu, 07 Oktober 2015 | 06:31 WIB
Kasus Bocah Dalam Kardus, Dugaan Kak Seto Sangat Mengerikan
Pemerhati Anak Seto Mulyadi didampingi Sekretaris Jenderal Komnas PA Erlinda dan Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Anton Charliyan di rumah Putri Nur Fauziah [suara.com/Erick Tanjung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia Seto Mulyadi atau Kak Seto memberi masukan kepada polisi yang tengah menyelidiki kasus pembunuhan Putri Nur Fauziah (9).

"Ini bukan kewenangan kami, tapi kewenangan polisi. Bukan berarti dugaan pelaku selama ini tidak harus diwaspadai, polisi juga harus mewaspadai orang-orang terdekatnya yang baru dikenal beberapa hari saja dan bukan hanya yang sudah lama Eneng (Putri) kenal," kata Kak Seto di rumah duka, Kalideres, Jakarta Barat, Selasa (6/10/2015).

Tanda-tanda kalau pelakunya orang dekat, adalah korban tidak takut saat didekati dan diajak orang tersebut.

"Saat pelaku pembunuhan memang diduga orang yang terdekat, karena kan dia nggak ketakutan sama stres. Bisa jadi pelaku emang orang terdekat," kata Kak Seto.

Lebih jauh, Kak Seto juga menduga ada yang lebih mengerikan lagi dalam kasus tersebut. Selain ditemukan unsur kekerasan seksual yang dialami Putri, pelakunya diduga lebih dari satu.

"Setelah melihat kondisi korban, saya menduga bahwa pelaku ini tidak hanya sendiri, karena ditemukan sperma di depan dan belakang, soalnya jarang ada orang yang membuang spermanya di bagian yang beda," katanya.

Melihat tanda-tanda tersebut, polisi diharapkan cermat dalam mengungkap kasus ini.

Untuk mencegah kasus terulang, Kak Seto mengusulkan pemerintah membuat satuan petugas perlindungan anak.

BACA JUGA:

Ini Profil Empat Lelaki Saksi Kasus Bocah Dalam Kardus

REKOMENDASI

TERKINI