Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membantu pihak Kejaksaan Agung membangun Rumah Sakit Umum Adhayksa. Rumah sakit itu ada di Jalan Raya Hankam, Ceger, Jakarta Timur.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bercerita, proyek pembangunan itu mendatangkan tuduhan miring ke Pemprov yang dia pimpin. Proyek itu dianggap sogokan.
"Satu pihak kami kekurangn rumah sakit, begitu tawarkan ini sangat menguntungkan. Walaupun namanya orang politik keputusan tetap salah aja, ada yang kirim pesan ke saya, (bilang), halah lu takut saja sama Jaksa (makanya) bantuin bangun rumah sakit untuk Jaksa'," kata Ahok di RSU Adhyaksa, Selasa (6/10/2015).
Selain masyarakat, kata Ahok, ada juga Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang menilai bantuan dari pemprov DKI ke Kejaksaan tidak tepat.
"Ada LSM bilang macam-macam saja. Dia bilang kepada kami Anda nggak betul bantu Jaksa segala macem, padahal sebetulnya saya bilang bisik-bisik bangun rumah Sakit Kejaksaan paling bersih lho, karena takut Jaksa semua," jelas Ahok disambut tawa.
Mantan Bupati Bekitung Timur itu mengklaim, pemprov DKI tidak akan merayu oknum Jaksa untuk membantu pejabat DKI jika tersandung korupsi.
"Namya aja Kejaksaan, lambangya jelas kok. Kalau orang DKI salah tetap harus dihukum agar ada efek jera. Tapi ada orang bilang DKI lagi nyogok Jaksa agar nggak ditangkap," kata Ahok.
RSU Adhyaksa yang dikelola oleh pihak Kejaksaan Agung ini dibangun atas kerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta. Masyarakat umum dan pemegang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan bisa melakukan berobat di sini.