Suara.com - Sebanyak 138 anggota jemaah haji asal Pelalawan, Riau, yang tergabung dalam Kelompok Terbang 3 Debarkasi Batam terpaksa pulang ke daerah asalnya menggunakan kapal cepat. Ini akibat transportasi udara ke Pekanbaru terkendala kabut asap.
"Jemaah Pelalawan seharusnya pulang menggunakan pesawat lewat Pekanbaru. Tapi karena pesawat tidak bisa terbang, akhirnya diputuskan menggunakan kapal," kata Wakil Sekretaris Panitia Pelaksana Ibadah Haji Embarkasi Batam Widarto di Batam, Selasa (6/10/2015).
Seluruh jemaah diberangkatkan dari Batam pada Selasa pagi dan diharapkan tiba di Pelalawan pada sore hari. Dari Batam, seluruh jemaah haji asal Pelalawan akan menumpang kapal yang disewa khusus ke Buton. Perjalanan memakan waktu sekitar 5 jam.
Setelah tiba di Buton, kemudian seluruh jemaah melanjutkan perjalanan melalui darat sekira tiga jam. Perjalanan melalui transportasi laut memang relatif lebih lama dan melelahkan. Namun keputusan itu terpaksa diambil karena jamaah haji ingin lebih cepat tiba di daerahnya daripada harus menunggu kepastian penerbangan.
"Tadinya, kalau tidak bisa naik pesawat hari ini menginap lagi semalam, baru naik kapal. Tapi hasil rapat langsung diputuskan berangkat juga hari ini," kata dia.
Keputusan itu diambil oleh Pemerintah Daerah Pelalawan bersama petugas transportasi. Rencananya, seluruh jamaah haji asal Pelalawan yang tergabung dalam Kloter 4 juga akan dipulangkan menggunakan kapal cepat.
Kloter 4 sendiri saat ini baru tiba di Asrama Haji Batam, dan baru akan dipulangkan ke daerah asalnya pada Rabu (7/10/2015). Pada musim haji 1436 Hijriah/2015 Masehi, Embarkasi Batam memberangkatkan 8.911 orang JCH yang terdiri dari 795 orang asal Kepri (kloter 1 dan 15), 4.036 JCH Riau (kloter 2-10 dan kloter 20), 1.872 JCH Kalimantan Barat (kloter 11-15) dan 2.108 JCH Jambi (kloter 16-20). (Antara)