Kasus 'Mayat dalam Kardus' Putri, KPAI: Ini Teror

Selasa, 06 Oktober 2015 | 14:31 WIB
Kasus 'Mayat dalam Kardus' Putri, KPAI: Ini Teror
Rumah Putri Nur Fauziah di Kampung Rawa Lele, RT 6/7, Kalideres,‎ Jakarta Barat [suara.com/Erick Tanjung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia menilai kasus pembunuhan anak Sekolah Dasar di Jakarta Putri Nur Fauziah alias Eneng (9) merupakan sebuah teror. Ini membuat anak-anak takut.

Ketua KPAI, Asrorun Niam berharap pelaku pemunuhan tertangkap. "Kita berharap polisi bisa mengungkap kasus ini, dan segera menangkap pelaku pembunuhan," kata Asrorun saat berkunjung ke SDN 05 Pagi, Jakarta Barat, Selasa (6/10/2015).

Asrorun mengatakan jika sekolah saat ini tidak hanya memperhatikan murid-murid di lingkungannya saja. Para guru juga harus memperhatikan peserta didiknya di luar sekolah.

"Karna sungguh pun kita menjaga dan mengamankan lingkungan sekolah aman tetapi lingkungan di sekitar sekolah penting untuk di-edukasi juga secara bersama-sama sebagai proses resapan dari pembelajaran," ujarnya.

Pihak sekolah nantinya juga harus kerjasama dengan masyarakat untuk bisa membantu mengontrol lingkungan sekitar sekolah. Agar tidak adanya lagi kasus yang seperti tewasnya Putri.

"Artinya lingkungan sekolah itu tidak hanya ekslusif di dalam sekolah tetapi secara bersama-sama melibatkan masyarakat sekitar. Tetapi masyarakat sekitar juga punya tanggungjawab untuk mengontrol," katanya.

Putri merupakan murid kelas dua SD Negeri 05 Kalideres Pagi, Rawa Lele, Kalideres, Jakarta Barat, yang ditemukan meninggal dunia secara mengenaskan di Jalan Sahabat RT 6/5, Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres, Jumat (2/10/2015) sekitar pukul 22.30 WIB.

Putri dibunuh dan jenazahnya dimasukkan dalam kardus. Saat ditemukan, bagian kemaluan dan mulut mengeluarkan darah. Tangannya diikat lakban, dia ditelanjangi. (Nur Habibie)

REKOMENDASI

TERKINI