Warga memadati rumah duka Putri Nur Fauziah alias Eneng (9) di Kampung Rawa Lele, Gang H. Yunus, Kalideres, Jakarta Barat, Selasa (6/10/2015).
Di antara warga yang datang ke rumah duka terlihat pemerhati anak Seto Mulyadi yang akrab disapa Kak Seto.
Menurut pengamatan Suara.com, menyadari kehadiran Kak Seto, sebagian warga langsung menyalaminya.
Mantan Ketua Komnas Perlindungan Anak datang ke rumah duka untuk menemui keluarga Eneng dan menyampaikan bela sungkawa.
Kak Seto didampingi Sekretaris Jenderal Komisi Perlindungan Anak Indonesia Erlinda. Utusan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Anton Charliyan juga hadir.
Setelah menemui keluarga Eneng, mereka akan mendatangi tempat kejadian perkara.
"Dengan ini Mabes Polri, Polda dan KPAI bersinergi dan komitmen untuk mengungkap kasus tersebut. Semoga sinergitas ini akan menjadi Oase untuk perlindungan Anak," kata Erlinda.
Eneng merupakan murid kelas dua SD Negeri 05 Kalideres Pagi, Rawa Lele, Kalideres, Jakarta Barat, yang ditemukan meninggal dunia secara mengenaskan di Jalan Sahabat RT 6/5, Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres, Jumat (2/10/2015) sekitar pukul 22.30 WIB. Ia dibunuh dan jenazahnya dimasukkan dalam kardus. Saat ditemukan, bagian kemaluan dan mulut Eneng mengeluarkan darah. Tangannya diikat lakban, dia ditelanjangi.
Kasus tersebut sekarang sedang diselidiki polisi. Dua saksi sedang diperiksa secara intensif.
Kasus ini mendapat perhatian publik. Polisi didesak untuk segara mengungkapnya.