Kabut Asap, Jarak Pandang di Padang Memburuk

Selasa, 06 Oktober 2015 | 11:33 WIB
Kabut Asap, Jarak Pandang di Padang Memburuk
Kabut asap mengganggu jarak pandang di sebagian kota besar di Indonesia. (Antara/Rony Muharrman)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ketaping di Padangpariaman, Sumatera Barat (Sumbar) melaporkan jarak pandang di Kota Padang semakin memburuk, Selasa (6/10/2015). Jarak pandangnya hanya sekitar 1.500 meter sampai 2.000 meter akibat kabut asap.

"Hari ini jarak pandang lebih pendek dibandingkan kemarin yang masih mencapai 3.000 meter," kata Analisis Cuaca BMKG Ketaping Siska Anggraini di Padang, Selasa pagi.

Menurut dia semakin pendeknya jarak pandang akibat kabut asap kiriman yang berasal dari Sumatera Selatan dan Jambi. Berdasarkan pantauan satelit saat ini terdeteksi 319 titik panas di Sumatera dan sebanyak enam titik berada di Kabupaten Dharmasraya, Sumbar.

"Karena angin berembus dari selatan ke tenggara menyebabkan Sumbar menerima kabut asap kiriman," lanjut dia.

Sementara Humas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Sicincin Rizki mengatakan berdasarkan hasil pengamatan Stasiun Pemantau Atmosfer Global Bukit Kototabang, indeks standar pencemar udara berdasarkan konsentrasi PM 10 mencapai 160 mikrogram per meter kubik atau masuk kategori tidak sehat.

Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Rosnini Savitri mengimbau masyarakat menggunakan penutup hidung dan mulut berupa masker disposable (masker kesehatan sekali pakai) agar terhindar dari gangguan pernapasan akibat kabut asap.

"Warga sebaiknya menggunakan masker disposable berwarna hijau-putih yang biasa dijual di apotek. Masker ini sudah dilengkapi dengan kawat yang dapat melekat ke hidung dan penyaring debu," kata dia.

Penggunaan masker disposable lebih disarankan dibanding jenis lainnya karena terdiri dari tiga lapisan yang dapat meminimalkan terhirupnya molekul debu. Salah seorang warga Padang Vicha mengatakan kabut asap yang terjadi semakin pekat dibandingkan sebelumnya sehingga ia memilih memakai masker saat berkendara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI