Kapolri Angkat Bicara Misteri Pembunuhan Bocah Dalam Kardus

Selasa, 06 Oktober 2015 | 06:31 WIB
Kapolri Angkat Bicara Misteri Pembunuhan Bocah Dalam Kardus
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti [suara.com/Erick Tanjung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti angkat bicara mengenai misteri pembunuhan Putri Nur Fauziah (9). Fauziah merupakan murid kelas dua SD Negeri 05 Kalideres Pagi, Rawa Lele, Kalideres, Jakarta Barat, yang ditemukan meninggal dunia secara mengenaskan di Jalan Sahabat RT 6/5, Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres, Jumat (2/10/2015) sekitar pukul 22.30 WIB, jenazahnya dimasukkan di dalam kardus.

"Kalau kekerasan anak kan biasanya oleh orang-orang terdekat. Kan polisi juga tidak bisa mengawasi setiap hari sehingga keluarga harus berperan penting," kata Badrodin, Senin (5/10/2015)

Badrodin menekankan pentingnya peran orangtua dalam mengawasi putra putri di lingkungan rumah. Ia meminta orangtua mengontrol kegiatan mereka.

"Kekerasan itu bukan hanya aparat kepolisian saja, tapi semua pihak harus terlibat terutama dalam proses pencegahan. Orang tua harus mengawasi kegiatan anak sehari-sehari, bagaimana dia bergaul, dengan siapa dia bergaul, harus ada kontrol dari orang tua," katanya

Suara.com - BACA JUGA:

Kasus Bocah Dalam Kardus, Dugaan Kak Seto Sangat Mengerikan

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan penyidik sudah meminta keterangan sejumlah saksi.
"Saat ini masih ada dua orang yang diperiksa secara intensif. Perlu diingat, mereka ini belum tersangka, dan masih menjadi saksi," kata Krishna.

Krishna menyebut kedua saksi sebagai saksi potensial.

"Dua orang ini saat ditanya tim penyidik alibinya tidak cukup akurat. Dan dari sana pun kami melakukan pemeriksaan terhadap dua orang ini. Karena Mereka ini adalah saksi yang potensial," ujarnya.

Untuk mengungkap kasus tersebut, penyidik Polda Metro Jaya telah berkoordinasi dengan kedokteran forensik RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, untuk pemeriksaan DNA kedua saksi.

"Dua orang yang kita periksa saat ini diperlukan karena nantinya kita ingin mencocokkan DNA lain yang menempel di tubuh korban. Jika memang adanya kecocokan, nantinya kami akan tingkatkan lagi kasus ini menjadi tersangka," katanya. (Nur Habibie)

BERITA TERKAIT LAINNYA:

Kasus Bocah Dalam Kardus, Polisi Interogasi Lelaki Stres

Ayah Bocah Dalam Kardus Tak Mengenali Dua Saksi, Siapa Mereka?

Tito Sedih, Ini Caranya Cegah Kasus Bocah Dalam Kardus Terulang

Ini Cerita Bocah Dalam Kardus Sebelum Ditemukan Tewas

REKOMENDASI

TERKINI