Suara.com - Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi untuk membahas rencana strategis badan antikorupsi ini untuk masa 2015-2019.
"Nanti saja ya nanti," kata Pramono saat tiba di gedung KPK Jakarta, Senin (5/10/2015).
Sebelum Pramono sudah datang mantan Jaksa Agung Basrief Arief, juga membahas hal yang sama. Namun, Basrief tak mau berkomentar apa-apa ketika baru tiba di KPK.
Juga datang ke KPK, Ketua Mahkamah Agung 2001-2008 Bagir Manan yang sekarang menjabat Ketua Dewan Pers.
"Dalam rangka menyusun renstra-KPK, bagaimana mestinya KPK bekerja di masa yang datang," kata Bagir.
Menurut Bagir program pencegahan dan penindakan KPK harus berjalan seimbang.
"Pencegahan itu perintah UU, tetapi kan kalau sudah bicara pencegahan kan tindakan di luar bidang penegakkan hukum, tetapi berkaitan dengan pembinaan birokrasi, pembinaan politik, pembinaan pemerintahan sampai ke desa-desa dan sebagainya," kata Bagir.
"Butuh koordinasi yang besar sekali. Bagaimana agar dapat dilakukan satu pihak, tidak tumpang tindih efisien ada jaminan pencegahan itu menurunkan kesenangan melakukan korupsi," tambah Bagir.
KPK mengundang sejumlah tokoh untuk membahas Renstra KPk.
Tokoh-tokoh itu, antara lain Kapolri 2005-2008 Jenderal Sutanto, mantan Kepala Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Kuntoro Mangkusubroto, dan mantan Wakil Ketua KPK yang tengah menjabat Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Amin Sunaryadi.