Tembus Badai, Kapal Kargo AS Hilang di Segitiga Bermuda

Ruben Setiawan Suara.Com
Senin, 05 Oktober 2015 | 14:17 WIB
Tembus Badai, Kapal Kargo AS Hilang di Segitiga Bermuda
Petugas Satuan Penjaga Pantai AS mengangkat sebuah ban pelampung dari perairan tempat hilangnya El Faro. (Reuters/US Coast Guard)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah kapal kargo dilaporkan hilang di kawasan Segitiga Bermuda, bagian barat Samudera Atlantik Utara, sejak Selasa pekan lalu. Sejumlah serpihan yang diduga milik kapal kargo bernama El Faro tersebut sudah ditemukan di perairan setelah pencarian lebih dari tiga hari yang tak membuahkan hasil.

Minggu (4/10/2015) malam, Satuan Penjaga Pantai Amerika Serikat lewat akun resmi Twitternya mengatakan, serpihan-serpihan yang diduga berasal dari El Faro ditemukan di area perairan seluas 225 mil persegi. Serpihan tersebut terdiri atas potongan styrofoam, kayu, barang, dan benda-benda lain.

Sementara itu, kru sebuah pesawat yang terbang di perairan BAhama untuk mencari El Faro, melaporkan temuan rompi penyelamat, kontainer dan lapisan minyak.

Perusahaan pemilik kargo, TOTE Maritime Puerto Rico mengatakan, dua kapal yang dikirim perusahaan mereka ke lokasi menemukan sebuah kontainer yang diperkirakan berasal dari El Faro. Kendati demikian, para petinggi TOTE Maritime belum dapat memastikan apakah kontainer tersebut memang benar barang bawaan El Faro.

El Faro, kapal kargo berukuran panjang 225 meter yang diawaki 28 pelaut asal Amerika Serikat dan lima pelaut asal Polandia, meninggalkan pelabuhan Jacksonville, Florida, pada hari Selasa pekan lalu. Kapal tersebut hendak berlayar menuju San Juan, Puerto Rico. Dalam pelayaran, ada laporan bahwa kapal kehilangan tenaga, miring dan kemasukan air saat mencoba menembus jalur Badai Joaquin yang memang sedang ada di lokasi tersebut.

Menurut Presiden sekaligus CEO TOTE Services, Philip Green, kapten El Faro sudah mengamati badai dan mengkalkulasi secara seksama apakah ada ruang untuk menghindari badai tersebut. Sayang, mesin kapal rusak dan kapal itu pun terseret ke tengah badai.

Menurut Satuan Penjaga Pantai AS, sejauh ini, hanya sebuah ban penyelamat saja yang sudah dipastikan berasal dari kapal.

Pihak keluarga mempertanyakan, mengapa kapal itu memutuskan berlayar ketika tahu ada badai di depan mereka. Jikalau tidak, mengapa pula kapal tidak merubah haluan sebelum mendekati titik badai.

Memang, saat El Faro berangkat dari Jacksonville, Joaquin hanyalah badai tropis biasa. Namun, ia berubah menjadi sebuah topan dahsyat. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI