Tanah Longsor Guatemala Tewaskan 86 Orang, 350 Belum Ditemukan

Ruben Setiawan Suara.Com
Minggu, 04 Oktober 2015 | 14:47 WIB
Tanah Longsor Guatemala Tewaskan 86 Orang, 350 Belum Ditemukan
Lokasi terjadinya tanah longsor di Guatemala. (Reuters/Josue Decavele)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sedikitnya 86 orang dinyatakan meninggal dunia dalam musibah tanah longsor yang melanda kawasan Santa Catarina Pinula, Guatemala. Sejak insiden yang terjadi pada Kamis (1/10/2015) malam, sebanyak 350 orang belum ditemukan.

Di lokasi terjadinya tanah longsor, kerabat korban ikut membantu petugas yang menggunakan alat berat untuk menggali gundukan tanah. Setiap tumpukan tanah yang diangkat, penggali menemukan barang-barang pribadi warga seperti kasur, buku, mainan, dan lainnya.

Sambil membawa foto orang-orang yang mereka cintai, kerabat korban berbaris di tenda-tenda yang dipakai untuk mengumpulkan jenazah dekat lokasi. Sebagian menangisi kerabat mereka, sementara sebagian lainnya tampak kebingungan mencari keluarga mereka di antara deretan jenazah.

"Ini adalah musibah terburuk yang terjadi kepada kami," kata Ana Maria Escobar, yang masih menunggu kabar 21 anggota keluarganya.

"Sejauh ini baru ipar perempuan saya yang ditemukan," sambungnya sambil menangis tersedu.

Seorang penggali menemukan jenazah seorang gadis kecil dengan luka gores di kaki dan tangannya. Petugas menduga, luka-luka itu merupakan tanda bahwa si gadis kecil meronta-ronta untuk keluar dari tanah yang menimbunnya.

Gaby Ramirez, seorang warga berusia 18 tahun, mengaku menggali tanah dengan sekop sejak pukul 6 pagi untuk mencari saudara lelakinya yang ikut tertimbun.

Akibat hujan lebat, sebuah tebing longsor, menimpa perkampungan di sebuah lembah yang dikenal dengan nama El Cambray Il. Peristiwa ini menelan banyak korban karena terjadi di malam hari, saat sebagian besar warga sudah pulang ke rumah dari aktivitasnya.

Sebagian rumah tertimbun pada kedalaman 15 meter. Badan Darurat Bencara Guatemala mengaku ragu bisa menemukan korban selamat dari dalam tanah.

Diantara 86 jenazah yang sudah ditemukan, 17 diantaranya anak-anak. Korban luka-luka yang ditemukan berjumlah 26 orang. Petugas mengklaim, sedikitnya 400 korban selamat berhasil diangkat.

Pada hari jumat, ada laporan beberapa anggota keluarga mengaku menerima pesan pendek dari keluarga yang tertimbun dan meminta pertolongan. Namun, pada hari Sabtu, petugas evakuasi tidak menemukan satupun korban selamat. Operasi pencarian masih akan dilanjutkan hingga hari Senin. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI