Suara.com - TNI mendukung penuh tim Basarnas untuk mencari pesawat Twin Otter DHC-6 milik maskapai Aviastar yang hingga, Minggu (4/10/2015), belum ditemukan.
"Pencarian pesawat yang hilang TNI dukung seluruh yang diperlukan. Selama ini mungkin masyarakat juga tahu bahwa Basarnas melakukan pencarian, tapi alat utamanya semua dari TNI," kata Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (4/10/2015).
"Ada evakuasi dimanapun juga pasti menggunakan pesawat TNI dengan awaknya TNI yang dikoordinir Basarnas," Gatot menambahkan.
Gatot menambahkan dukungan TNI bukan hanya alat tempur, melainkan juga prajurit yang diterjunkan ke area pencarian pesawat.
Dia mencontohkan kasus pesawat Trigana Air yang kecelakaan di pegunungan daerah Papua. Prajurit TNI, katanya, membantu dari awal sampai evakuasi.
"Seperti kemarin pesawat di Papua, semua mulai yang masuk, yang menemukan, yang mengevakuasi, semua itu prajurit TNI. Kita bantu semaksimal mungkin. TNI punya alat perang yang siap dikerahkan tiap saat bisa digunakan. Kalo masyarakat perlu pasti kita alihkan ke masyarakat," katanya.
Pagi tadi, dua pesawat Twin Otter milik Aviastar dikerahkan untuk mencari keberadaan pesawat yang membawa tiga kru dan tujuh penumpang tersebut.
"Dua pesawat Twin Otter kami baru saja landing di Makassar. Belum ada hasil yang didapat," kata GM Aviastar, Petrus Budi Prasetyo, melalui pesan singkat kepada wartawan.
Petrus menjelaskan dua pesawatnya berputar-putar selama sekitar tiga jam lamanya, namun belum berhasil mendeteksi keberadaan pesawat yang hilang.
Seperti diketahui, pesawat Twin Otter DHC-6 hilang tak lama setelah lepas landas dari Bandara Andi Djemma jam 14.25 Wita. Jam 14.33 Wita, pilot melakukan kontak terakhir dengan petugas di menara kontrol. Seharusnya, pesawat mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar pada jam 15.39 Wita.