Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyesalkan kalau saat ini masih terjadi kasus penganiayaan yang dilakukan oleh majikan terhadap pembantu rumah tangga.
"Saya juga menyesal kenapa terjadi seperti ini (penganiayan PRT), karena kami ini kan tugasnya melindungi perempuan. jadi kalau terjadi seperti ini, ya itu harus kita memberi peringatan kepada DPR untuk lebih hati-hati," ujar Yohana saat ditemui usai menghadiri acara kampanye Stop Cyber Bullying di Pintu VII, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu ( 4/10/2015).
Pernyataan Yohana terkait dengan kasus seorang pengurus bayi, Toipah, yang melaporkan majikannya yang merupakan anak mantan Wakil Presiden Hamzah Haz yang juga anggota DPR dari Fraksi PPP Fanny Syafriansah alias Ivan Haz ke Polda Metro Jaya pada 30 September 2015. Toipah yang merupakan perempuan asal Brebes, Jawa Tengah, melaporkan telah menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh majikannya.
Yohana berharap kepada para wakil rakyat untuk lebih berhati- hati memperlakukan orang lain.
Yohana menegaskan perempuan Indonesia adalah perempuan-perempuan hebat yang harus dilindungi. Ia minta kepada siapapun jangan menilai perempuan dari latar belakangnya.
"Siapapun orang, di manapun latar belakang dia tetap harus melindungi perempuan-perempuan kita. Perempuan Indonesia adalah perempuan hebat," katanya.
Menurut salinan laporan yang didapatkan Suara.com dengan nomor LP/3993/ /2015/PMJ/Dit. Reskrimum, Toipah mendapatkan kekerasan fisik dari majikan pada bulan Juli 2015 dan tanggal 29 September 2015. Tempat kejadian di apartemen ASCOT lantai 14, Jakarta Pusat.
Di rumah tersebut, Toipah digaji Rp2.200.000 sebulan. Majikan, katanya, tak mengizinkannya keluar rumah kalau dianggap melakukan kesalahan, sekecil apapun.
Menurut laporan, penganiayaan yang diterima Toipah, seperti kepalanya dibenturkan ke tembok dan puncaknya tanggal 29 September. Ketika itu, dia dipukul pakai tangan kosong. Akibatnya kuping Toipah sebelah kiri sampai bengkak. Setelah itu, majikan menendang tangan sebelah kiri dan kanan.
Tak hanya itu, punggung Toipah juga ditendang dengan kaki yang memakai sandal. Bahkan, kepala T juga dipukul dengan kaleng obat nyamuk Hit sampai berdarah. Pada tanggal 28 September kejadian lagi, pipi kanan dan kiri Topiah ditonjok.
Atas perlakuan tersebut, pada 30 September 2015, dia memutuskan kabur dari rumah terlapor dan selanjutnya mengadu ke SPKT Polda Metro Jaya pukul 14.30 WIB.
Ivan Haz yang tak lain adalah anak mantan Wakil Presiden Hamzah Haz membantah keras telah menganiaya Toipah.
"Tidak ada itu (penganiayaan) bahkan saya sangat menyesalkan kenapa tidak baik-baik dibicarakan," ujar Ivan.
Dia menerangkan Toipah merupakan pengasuh bayi keluarganya. Perkenalannya dengan Toipah lewat yayasan. Sebelum Toipah ditunjuk menjadi pengasuh bayi, terlebih dahulu diingatkan agar hati-hati menjaga anak.
"Sebelum mereka datang, saya bilang kerja babby sitter tanggung jawabnya berat. Kenapa? Karena nyawa anak kita yang diberikan Allah SWT, kita yang menjaga orangtua. Sehingga kalaupun anak celaka ya dilaporkan ke saya, jangan bilang jadi suster tapi nggak ngerti tugasnya," kata Ivan.
Kemudian, sambung dia, ada kejadian yang membuat anaknya dalam bahaya. Namun, dia tidak menceritakan secara mendetail.
Saat peristiwa itu terjadi, T malah kabur dengan cara memanjat pagar rumah dan terjatuh. Ivan juga membantah telah melakukan penganiayaan terhadap Toipah
"Nah, pas ada kejadian, istri saya marah, malah dia kabur lewat pagar yang tinggi. Dia jatuh, kemudian luka, dia bilang dianiaya. Kalau luka di kuping itu kan bisa bisul Pecah," kata anggota Komisi IV.
Ivan mengaku tidak mungkin dirinya menganiaya T. Apalagi, sambungnya, ada nama keluarga Hamzah Haz yang harus dijaganya.
"Saya tahu saya siapa, apalagi orangtua saya juga baik-baik," ujar dia.