Rencana "Reshuffle" Kabinet Jilid II, Ini Kritik dari Muhaimin

Kamis, 01 Oktober 2015 | 21:02 WIB
Rencana "Reshuffle" Kabinet Jilid II, Ini Kritik dari Muhaimin
Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar saat acara pelantikan DPN Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa (Gemasaba) di Kantor DPP PKB, Jakarta, Jumat (8/5/2015). [Antara/Andika Wahyu]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menilai perombakan sejumlah menteri di Kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak memberikan pengaruh yang signifikan di dalam mengatasi krisis ekonomi saat ini. Lelaki yang akrab disapa Cak Imin ini malah menganggap reshuffle menteri jilid II ini justru bakal memperburuk.

"Wong sudah reshuffle, gak ada perubahan. Jadi (ini) bukan reshuffle-nya, soal formulanya. Jadi kemaren ada reshuffle bukan nambah baik, tapi nambah buruk. Berarti bukan soal orangnya," kata Cak Imin, di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Kamis (1/9/2015).

Lebih jauh, mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini menilai penunjukan Rizal Ramli sebagai Menko Maritim oleh Presiden Jokowi juga menurutnya tidak membawa banyak perubahan. Dia pun meminta kepada orang-orang yang diangkat menjadi menteri untuk tidak selalu banyak bicara sebelum melakukan tindakan yang konkrit.

"Banyak kerja atau banyak omong? Harus dibedakan antara banyak kerja sama banyak omong," tukasnya.

Terlepas dari hal itu, Cak Imin berharap agar pemerintahan Presiden Jokowi dapat lebih mengedepankan suatu program padat karya. Menurutnya, program tersebut akan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Saya setuju dengan desa untuk padat karya, sehingga proses dari bawah, ekonomi akan naik ke atas," ujarnya pula.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI