Pembunuhan Biadab Salim Kancil, DPR: Harus Ada yang Dicopot

Siswanto Suara.Com
Kamis, 01 Oktober 2015 | 14:15 WIB
Pembunuhan Biadab Salim Kancil, DPR: Harus Ada yang Dicopot
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Komisi III DPR Muslim Ayub berharap kapolres Lumajang dan kapolda Jawa Timur bertanggungjawab atas kasus pembunuhan terhadap Salim Kancil. Salim Kancil merupakan seorang petani yang dibunuh massa karena menolak keberadaan tambang pasir ilegal di Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

"Kita harap kapolres dan kapolda bertanggung jawab dan kita minta kapolri dievaluasi, harus ada pencopotan," kata Ayub di gedung DPR, Kamis (1/10/2015).

Anggota Fraksi PAN mengatakan kunjungan Komisi III DPR ke Lumajang besok, Jumat (11/1/2015), sekaligus untuk mempertanyakan mengapa pembunuhan keji yang menimpa Salim Kancil sampai bisa terjadi.

"Kita akan pertanyakan mereka mengapa sampai terjadi kejadian ini, ini lebih kejam daripada PKI melakukan pembunuhan pada dua orang ini," katanya.

Menurut Ayub pembunuhan tersebut masuk kategori pelanggaran hak asasi manusia berat. Pelaku dan dalang pembunuhan, katanya, tidak bisa dimaafkan.

"Jadi kapolri harus evaluasi bawahannya yang tidak jeli pada kasus ini," katanya.

Salah satu agenda kunjungan Komisi III ke Lumajang ialah bertemu dengan instansi terkait.

"Besok kita akan berangkat dan rapat dengan instansi terkait kalau memang ada indikasi pembiaran oleh oknum kepolisian atau polisi terhadap pembunuhan yang dilakukan orang tak bertanggungjawab," katanya.

Kasus pembunuhan terjadi pada Sabtu (26/9/2015). Ketika itu Salim Kancil dianiaya bersama warga lain bernama Tosan.

Salim Kancil meninggal dunia, sementara Tosan mengalami luka parah. Kedua korban kekerasan tersebut dikenal sebagai warga penolak tambang pasir di pesisir Pantai Watu Pecak dan keduanya dianiaya di tempat terpisah oleh puluhan orang suruhan. [Nur Habibie]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI