Ahok: Saya Nggak Pernah Yakin Bakal Menang di Pilgub 2017

Rabu, 30 September 2015 | 20:15 WIB
Ahok: Saya Nggak Pernah Yakin Bakal Menang di Pilgub 2017
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat melakukan peninjauan Ujian Nasional (UN) di SMKN 27 Jakarta, Senin (13/4/2015). [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku tak yakin menang pada pemilihan gubernur (Pilgub) 2017 mendatang. Hal itu dikatakan Ahok saat menanggapi pernyataan Wakil Ketua DPRD DKI Fraksi Gerindra Mohamad Taufik.

"Saya nggak pernah yakin menang. Saya justru siap-siap kalau saya kalah harus seperti apa," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (30/9/2015).

Saat ini Ahok mengaku bahkan sudah menyiapkan langkah-langkah yang akan dikerjakan apabila sudah tidak lagi menjabat sebagai gubernur 2017-2022 mendatang.

"Makanya saya sudah siapin BUMD mesti go public dan semua data-datanya dibuka. Jadi di mana ada pernyataan saya yakin menang?" kata Ahok.

"Saya justru bersiap-siap supaya sampai Oktober 2017 kalau saya tinggalin tempat ini pun transparansi sudah tidak bisa ditahan lagi. Jadi ada sebuah model gubernur itu harusnya seperti apa gitu lho," Ahok menegaskan.

Siang tadi dari Gedung DPRD DKI Jakarta, Taufik meminta Ahok jangan yakin menang dulu di Pilgub 2017 walaupun Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan permohonan gugatan uji materi terhadap jumlah presentase dukungan calon kepala daerah melalui jalur independen yang mengharuskan melalui 3,5 persen jumlah penduduk yang terkandung dalam Pasal 41 ayat 1 dan 2 Undang-undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Daerah.
 
MK menilai apa yang terkandung dalam pasal tersebut salah karena sangat memberatkan calon independen untuk mengikuti pilkada.

Selain itu Taufik juga menyebutkan relawan Teman Ahok yang saat ini tengah mengumpulkan satu juta foto copy KTP warga Jakarta agar Ahok maju di Pilkada 2017 melalui jalur independen tidak akan berbuah manis.
 
"Jadi ngumpulin itu belum tentu milih, Ahok itu belum tentu menang. Apa lagi ada kasus Sumber Waras," ujar Taufik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI