Suara.com - Kasus pembunuhan keji terhadap Salim Kancil (46) harus diinvestigasi. Salim Kancil merupakan petani yang dengan tegas menolak tambang pasir ilegal di Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
"Kematian itu walau meski hanya satu nyawa saja, harus tetap dicari siapa pelaku pembunuhan tersebut dan harus dihukum dengan seberat-beratnya," kata Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah di gedung DPR Nusantara III, Rabu (30/9/2015).
Fahri mendorong pihak berwajib mengungkap siapa dalang pembunuhan yang terjadi pada Sabtu (26/9/2015).
"Hilangnya nyawa itu adalah satu peristiwa besar di republik ini, dan tidak boleh main-main dengan hukum," ujarnya.
Menurut Fahri, Mabes Polri harus mengambil alih penanganan kasus tersebut.
"Harus ambil alih Mabes Polri, nggak boleh main-main itu yang di bawah, reskrim harus ambil alih dari yang di bawah, dan harus diadakannya investigasi yang secara serius," katanya.
Salim Kancil dianiaya bersama warga lain bernama Tosan. Salim Kancil meninggal dunia dan Tosan mengalami luka parah.
Kedua korban kekerasan dikenal sebagai warga penolak tambang pasir di pesisir Pantai Watu Pecak dan keduanya dianiaya di tempat terpisah oleh puluhan orang suruhan. (Nur Habibie)