Pascapembunuhan Salim Kancil, Istri-Anak Tosan Mengungsi

Rabu, 30 September 2015 | 13:48 WIB
Pascapembunuhan Salim Kancil, Istri-Anak Tosan Mengungsi
Ilustrasi pembunuhan [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Istri dan 3 anak Tosan, korban penganiayaan yang juga aktivis penolak tambang pasir di Lumajang, Jawa Timur, mengungsi. Itu dilakukan pascapembunuhan Salim Kancil, teman Tosan, Sabtu (26/9/2015) pekan lalu.

Sahabat Tosan, Rosyid Abdul mengatakan saat ini rumah Tosan di Desa Selok Awar-Awar sudah tidak dihuni. Istri dan 3 anak Tosan ada di rumah mertua Tosan di Kunir Kidul, Lumajang.

"Kita sempat khawatir ada ancaman. Khawatir takut ada bagaimana," kata Rosyid saat berbincang dengan suara.com, Rabu (30/9/2015).

Istri Tosan sudah ada di sana sejak sehari setelah pembunuhan. Istrinya pun sudah didatangi kepolisian untuk diperiksa.

Menurut Rosyid, kepolisian di Lumajang sempat menawarkan perlindungan untuk keluarga Tosan. Sebab Tosan lolos dari kematian karena penganiayaan. Sementara pembunuh Salim belum semua tertangkap. Namun keluarga Tosan masih menolak perlindungan itu.

"Pembunuh Salim Kancil belum tertangkap, begitu juga aktor pembunuhnya," jelas dia.

Sebelumnya, pembunuhan berawal saat Salim dijemput oleh sejumlah orang dari rumahnya. Dia dibawa ke Kantor Desa Selok Awar-Awar.

‎Salim dianiaya secara beramai-ramai dengan kedua tangan terikat. Setelah meninggal, mayatnya dibuang di tepi jalan dekat areal perkebunan warga.

‎Sementara Tosan tidak tewas, tapi dia juga dijemput paksa di rumahnya sebelum dianiaya. Tosan dihajar beramai-ramai di dekat rumahnya sebelum diselamatkan warga dan dilarikan ke rumah sakit. S‎alim Kancil dan Tosan termasuk petani dari sekian banyak petani lainnya yang kukuh bertahan melakukan penolakan penambangan pasir secara terbuka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI