Tosan, Aktivis Penolak Tambang Pasir Lumajang Kesulitan Biaya Rumah Sakit

Rabu, 30 September 2015 | 12:49 WIB
Tosan, Aktivis Penolak Tambang Pasir Lumajang Kesulitan Biaya Rumah Sakit
Ilustrasi pembunuhan [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tosan, teman Salim Kancil, sempat kesulitan biaya saat ditujuk ke rumah sakit RSUD Dr. Saiful Anwar, Kota Malang. Keluarga Tosan sampai pinjam uang ke teman-temannya.

Tosan merupakan aktivis penolak tambang pasir di Lumajang, Jawa Timur. Dia dianiaya bersama Salim. Namun Tosan selamat, dan Salim tewas. Mayatnya dibuang ke jalan.

Teman Tosan, Rosyid Abdul bercerita saat-saat temannya itu ditemukan terluka parah di dekat rumahnya karena diduga dianiaya. Kejadian itu, Sabtu (26/9/2015) malam.

"Malam itu dibawa dengan ambulance dari Lumajang ke Malang, jaraknya jauh banget," cerita Rosyid kepada suara.com, Rabu (30/9/2015).

Jarak antara Lumajang dan Malang menempuh waktu 4 jam perjalanan. Di ambulance, Tosan tak sadarkan diri.

Bahkan begitu sampai di RSUD Dr. Saiful Anwar, Malang, Tosan masih terpejam. Banyak darah yang mengalir dari kepala Tosan.

"Waktu itu cepat-cepat sekali. Keluarga nggak pegang uang cash. Makanya pinjam sana-sini dulu ke teman-teman," kata dia.

Sejak malam itu sampai selasa kemarin, istri Tosan haru membayar tebusan obat rumah sakit sebanyak Rp3,5 juta. Uang itu untuk membayar 2 kali tebusan obat.

"Tebusan pertama Rp1,5 juta, kedua Rp2 juta," jelas Rosyid.

Namun mulai hari ini biaya pengobatan Tosan dijamin oleh Jamkesmas. Tosan pun sudah sadar dan sedikit bisa bicara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI