Suara.com - Tosan, teman Salim Kancil, sempat kesulitan biaya saat ditujuk ke rumah sakit RSUD Dr. Saiful Anwar, Kota Malang. Keluarga Tosan sampai pinjam uang ke teman-temannya.
Tosan merupakan aktivis penolak tambang pasir di Lumajang, Jawa Timur. Dia dianiaya bersama Salim. Namun Tosan selamat, dan Salim tewas. Mayatnya dibuang ke jalan.
Teman Tosan, Rosyid Abdul bercerita saat-saat temannya itu ditemukan terluka parah di dekat rumahnya karena diduga dianiaya. Kejadian itu, Sabtu (26/9/2015) malam.
"Malam itu dibawa dengan ambulance dari Lumajang ke Malang, jaraknya jauh banget," cerita Rosyid kepada suara.com, Rabu (30/9/2015).
Jarak antara Lumajang dan Malang menempuh waktu 4 jam perjalanan. Di ambulance, Tosan tak sadarkan diri.
Bahkan begitu sampai di RSUD Dr. Saiful Anwar, Malang, Tosan masih terpejam. Banyak darah yang mengalir dari kepala Tosan.
"Waktu itu cepat-cepat sekali. Keluarga nggak pegang uang cash. Makanya pinjam sana-sini dulu ke teman-teman," kata dia.
Sejak malam itu sampai selasa kemarin, istri Tosan haru membayar tebusan obat rumah sakit sebanyak Rp3,5 juta. Uang itu untuk membayar 2 kali tebusan obat.
"Tebusan pertama Rp1,5 juta, kedua Rp2 juta," jelas Rosyid.
Namun mulai hari ini biaya pengobatan Tosan dijamin oleh Jamkesmas. Tosan pun sudah sadar dan sedikit bisa bicara.