Suara.com - Pemerintah menargetkan seluruh ibukota Kabupaten/Kota di Indonesia akan terhubung dengan jaringan broadband atau internet berkecepatan tinggi. Targetnya 560 kabuoaten da kota akan menikmati layanan ini.
"Saat ini dari sekitar 560 Kabupaten/Kota, masih kurang sekitar 100 Kabupaten/Kota yang belum terhubungan 'Broadband'. Kami targetkan itu 2018," ujar Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara di Gedung DPR Jakarta, Selasa (29/9/2015).
Kemenkominfo sudah melakukan komunikasi dengan sejumlah operator untuk pembangunan jaringan infrastruktur broadband ini. Hanya saja tidak semua operator siap membangun jaringan di seluruh wilayah Indonesia karena terbentur masalah ekonomi.
"Kami sudah bicara dengan operator karena tidak semua wilayah 'visible' secara keuangan. Operator mengatakan hanya bisa membangun di daerah (tertentu) ini saja," ujarnya.
Untuk daerah yang tidak bisa dibangun jaringan broadband ini nantinya akan dikerjakan oleh pemerintah yang dibantu pihak swasta. Skema kemitraan pemerintah dengan badan usaha (KPBU) ini berdasarkan Perpres No. 38/2015 tentang Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur.
"Wilayah yang tidak dibangun (jaringan 'broadband') oleh operator maka akan dibangun kerja sama pemerintah dan swasta," katanya.
Pembangunan ini disebut Palapa Ring. Saat ini, prosesnya sudah masuk prakualifikasi tender dan diharapkan selesai pada tahun 2018.
Palapa Ring dibagi tiga paket, yaitu Paket Barat, yang mencakup lima kabupaten/kota dengan bentangan serat optik di laut sepanjang 1.122 kilometer.
Paket Tengah meliputi 17 kabupaten/kota dengan bentangan serat optik di darat serta laut sepanjang 1.676 kilometer. Dan, Paket Timur yang meliputi 35 kabupaten/kota dengan bentangan serat optik sepanjang 5.681 kilometer di laut dan darat.
"Misalnya di wilayah Timur seperti Papua, kami belum tahu karena melihat geografinya. Kami ingin semua wilayah fiber optic namun yang penting kapasitas untuk bisa menyalurkan kapasitas tinggi," ujarnya.