Suara.com - Greenpeace mengungkapkan bahwa pihaknya memiliki sistem peta yang terintegrasi antar-peta tematik, mulai dari kehutanan, pertambangan, perkebunan hingga lahan konservasi dan gambut. Sistem bernama OneMap itu, bisa membantu mengawasi dan mengelola lahan di Indonesia.
Demikian dikatakan Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Teguh Surya di Jakarta, Senin (28/9/2015) kemarin.
Menurut Teguh, Pemerintah dan masyarakat bisa mengetahui luasan lahan per tematik serta kondisinya dengan menggunakan sistem tersebut.
Dengan begitu, pengawasan serta pelimpahan tanggung jawab bisa lebih mudah dilakukan. Tidak hanya itu, pemberian izin juga tidak tumpang tindih.
"Tapi yang terjadi sekarang ini adalah pemberian izin tanpa ada peta. Contohnya, pemberian ijin lahan gambut untik HTI tanpa ada peta gambut," katanya.
Penggunaan OneMap yang terbuka pun menutup kemungkinan adanya praktik korupsi dan pemerasan.
"Mau memeras bagaimana, kan tinggal verifikasi ulang ke data awal yang ada," katanya.
Untuk membuat sistem ini, lanjutnya, pemerintah perlu mendapat data untuk kemudian diverifikasi ulang ke lapangan.
"Sistem seperti ini juga memudahkan pemerintah saat meminta tanggungjawab jika ada bencana seperti yang terjadi beberapa waktu terakhir," katanya.