Komisioner KY Laporkan Balik Hakim Sarpin Buat "Shock Therapy"

Senin, 28 September 2015 | 15:43 WIB
Komisioner KY Laporkan Balik Hakim Sarpin Buat "Shock Therapy"
Dua komisioner Komisi Yudisial Suparman Marzuki dan Taufiqurrahman Syahuri usai menjalani pemeriksaan di Bareskrim mabes Polri, Jakarta, Senin (27/7). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisioner Komisi Yudisial Taufiqurrahman Syahuri ‎melaporkan balik hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Sarpin Rizaldi kepada Badan Reserse Kriminal Polri, Senin (28/9/2015), atas dugaan pencemaran nama baik dan penghinaan terhadap pejabat negara.

"Laporan telah dimasukkan atas dugaan pencemaran nama baik dan fitnah yang disampaikan Sarpin di media massa," ujar kuasa hukum Taufiq, Dedi J. Syamsuddin‎.

Dedi menambahkan laporan kliennya telah diterima petugas Bareskrim dan sekarang sedang diproses.

Laporan didaftarkan ke Bareskrim setelah Taufiqurrahman memenuhi panggilan penyidik Bareskrim bersama Ketua Komisi Yudisial Suparman Marzuki untuk diperiksa sebagai tersangka dugaan pencemaran nama baik atas laporan Sarpin.

Dedi mengatakan dugaan pencemaran nama baik dan fitnah yang disampaikan Sarpin terjadi dalam wawancara dengan‎ media online Detik pada 6 Maret 2015.‎

Dedi menambahkan laporan tersebut diharapkan menjadi bahan peringatan bagi Sarpin.

"Ini shock therapy saja buat dia, artinya dia bisa melaporkan pidana, kenapa Pak Taufiq tidak mampu juga," katanya.

Hakim Sarpin melaporkan kedua pimpinan KY ke Bareskrim pada 18 Maret 2015.

Dalam laporan, Hakim Sarpin menyatakan keberatan dengan komentar mereka yang kemudian dimuat di berbagai media massa. Pernyataan yang dimaksud, antara lain menyebutkan putusan Hakim Sarpin yang memenangkan Komjen Budi Gunawan (sekarang Wakapolri) melampaui ketentuan hukum. Pernyataan itu keluar setelah Hakim Sarpin memutuskan memenangkan gugatan Budi Gunawan atas penetapan status tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Putusan Hakim Sarpin dinilai melanggar kewenangan ketentuan hukum.

Hakim Sarpin merasa nama baiknya dicemarkan oleh pernyataan tersebut.

Setelah itu, Hakim Sarpin melayangkan somasi terbuka agar kedua pimpinan KY meminta maaf secara terbuka. Apabila tidak mau minta maaf, mereka akan dipolisikan.

Hakim Sarpin benar-benar melaporkan ke polisi. Pada Jumat (10/7/2015), Suparman Marzuki dan Taufiqurrohman Syahuri ditetapkan menjadi tersangka pencemaran nama baik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI