Suara.com - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi terus melakukan pencarian terhadap 82 orang jemaah haji WNI yang masih belum kembali ke pemondokan sejak tragedi berlangsung pada pekan lalu, Kamis (24/9/2015).
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil mengatakan kalau petugas kini berlomba dengan waktu melakukan penyisiran, karena kalau betul mereka menjadi korban maka akan sulit dikenali jenazahnya.
“Kondisi ini juga mengharuskan kami berlomba dengan waktu dikarenakan semakin lama waktu identifikasi, semakin sulit kami dapat mengenali jamaah haji yang wafat,” kata Abdul Djamil dalam siaran pers yang diterima suara.com, Senin (28/9/2015).
Halangan lainnya yang bakal dihadapi oleh petugas adalah banyaknya korban yang tersebar di berbagai rumah sakit, belum lagi upaya petugas lainnya yang juga berusaha mengidentifikasi korban dari berbagai negara.
Dari proses identifikasi yang sudah berlangsung dalam tiga hari terakhir, Djamil memetakan tiga kriteria korban dalam peristiwa ini, yaitu: jamaah yang meninggal dunia, jamaah yang cedera, dan yang belum kembali ke pemondokan.
Untuk jamaah yang telah meninggal dunia, tim PPIH melakukan proses identifikasi berupa pencocokan data foto jenazah, kondisi fisik, dan foto yang terdata dalam siskohat dan E-Hajj.
Untuk jamaah yang cedera, lanjut Djamil, tim PPIH melakukan inventarisasi ke beberapa rumah sakit Arab Saudi di Makkah. Adapun untuk jamaah yang masih belum kembali, tim PPIH melakukan inventarisasi data laporan dari para ketua kloter dan sanak/saudara yang kebetulan mendampingi jamaah yang bersangkutan.
Hingga kini, petugas baru berhasil menhidentifikasi 41 korban tewas tragedi Mina asal Indonesia. Diperkirakan jumlah korban akan terus bertambah.