Suara.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno meminta PT Garuda Maintenance Facilities AeroAsia menaikan target pendapatan sampai 2017. Pendapatan ini bisa didapat dari pasar domestik maupun juga dari pasar global.
Penaikan pendapatan dari penjualan itu diharapkan mencapat 3 kali lipat. Ini menyusul peresmian handar baru, Hanggar 4 GMF di Bandara Soekarno-Hatta.
"Target saya pada 2017 kenaikan penjualannya tiga kali lipat," kata Rini usai peresmian Hangar 4 GMF di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (28/9/2015).
Peningkatan pendapatan bisa didapat dengan bukan hanya memanfaatkan pangsa pasar GMF yang sudah meluas hingga pasar global. Melainkan juga mengambil peluang pasar domestik yang masih potensial.
"Kepercayaan harus dikejar, kita masih perlu ambil maskapai dalam negeri. Biar pun sudah ada beberapa, beberapa juga dari luar. Jadi pangsa pasarnya besar sekali," katanya.
GMF juga harus meningkatkan faktor keamanand an keselamatan, pelayanan, agar mendapat kepercayaan pasar global yang akan melakukan perawatan pesawat. Dengan proyeksi populasi dunia terbesar di Asia Pasifik dalam 20 tahun ke depan, Rini optimistis GMF bisa menjadi pemain dunia karena penerbangan akan berada di Asia-Pasifik.
"Indonesia punya kesempatan yang sangat besar untuk usaha pelayanan seperti ini, maintenance (perawatan) lebih besar lagi. Serapan tenaga kerja juga lebih besar lagi. Sekarang saja sudah 4.000 orang," katanya.
Sementara Direktur PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk M Arif Wibowo mengatakan dengan beroperasi Hangar 4 yang bisa menampung 16 pesawat berbadan sedang atau "narrow body" sekaligus. Peningkatan pendapatan diproyeksikan menjadi 86 juta dolar AS atau 150 persen dari pendapatan GMF saat ini.
"Saat ini pendapatan dari kapasitas hangar narrow body yang ada adalah sebesar 57 juta dolar AS. Sehingga dengan hangar baru ini di 2018 diproyeksikan pendapatan GMF akan meningkat menjadi 143 juta dolar AS," katanya.