Suara.com - Tersangka pelaku pembunuhan petugas parkir Ali Akbar Rafsanjani, alias Ali Tomcat (21), mengaku sering memalsukan data parkir agar bisa ‘ngembat’ duit parkir selama bekerja sebagai petugas parkir di Mal Senayan City sebelum dipecat.
Hal itu diakui Ali Tomcat kepada wartawan saat berada di Mapolda Metro Jaya, Senin (28/9/2015).
Ali mengungkapkan, aksi pemalsuan data itu dilakukan setiap hari kalau tersangka pelaku pembunuhan ini bertugas di malam hari dan mengantongi maksimal Rp400 ribu.
"Memanipulasi data, biar off line, dapat sehari Rp200-400 ribu. Biasa pas jaga malam," ungkap Ali Tomcat.
Sebelum dipecat sebagai petugas parkir, Ali pernah bekerja sebagai petugas parkir di Senayan City kurang lebih hampir 10 bulan pada 2013 lalu.
Dia menjadi tersangka pembunuhan petugas parkir, Asep Suryadi (23), di mal tersebut karena diduga ingin mencuri uang parkir dari pos parkir.
Ali berhasil membawa kabur uang parikir Rp2,3 juta setelah sebelumnya menghabisi nyawa Asep
Ali Tomcat dibekuk polisi kemarin, Minggu (27/9/2015), di rumahnya di Sawangan, Depok, Jawa Barat.
Dia bahkan berhasil mengelabui petugas dengan menghilang jejak barang bukti, namun akhirnya bisa ketahuan dari deteksi DNA.
"Sepatu dan jejak kaki darah. Helm, kemudian kita swap dengan DNA fakta-fakta darah yang berada di celana, dan sepatu meski sudah dicuci itu. Kita punya alat yang biar dicuci seribu kali darah korban kita tetap bisa tahu," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Krishna , Senin (28/9/2015).