Hasil Pemilu Parlemen Isyaratkan Kemerdekaan Catalunya Kian Dekat

Ruben Setiawan Suara.Com
Senin, 28 September 2015 | 06:02 WIB
Hasil Pemilu Parlemen Isyaratkan Kemerdekaan Catalunya Kian Dekat
Estelada, bendera Catalunya yang dikibarkan demonstran pro-kemerdekaan di Barcelona, Spanyol. (Reuters/Albert Gea)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Spanyol, hari Minggu (27/9/2015), diramalkan bakal mengalami krisis konstitusional paling serius dalam sejarah menyusul penghitungan exit poll pemilu parlemen yang mengejutkan. Sejumlah partai pro-kemerdekaan Katalunya memenangkan sebagian besar kursi di parlemen regional Catalunya.

Seperti dilansir Reuters, Koalisi Partai Junts pel Si (Bersama katakan ya untuk kemerdekaan) memenangkan 62 kursi dari 135 kursi parlemen yang tersedia. Sementara itu, partai sayap kiri CUP, yang juga pro-kemerdekaan Catalunya memenangkan 10 kursi.

Kemenangan tersebut menjadi lampu hijau bagi partai-partai yang mendukung pemisahan diri Catalunya dari Spanyol untuk mempersiapkan kemerdekaan mereka, paling lambat tahun 2017 mendatang.
Kemenangan ini juga tanda bahwa makin banyak pemilih yang tak mengindahkan peringatan dari Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy bagi mereka yang mendukung pemisahan diri. Pasalnya, menurut Rajoy, hasil tersebut dapat meningkatkan ketegangan antara Katalunya dengan daerah lainnya. Menurut Rajoy pula, jika merdeka, Katalunya akan lepas dari Uni Eropa dan butuh waktu lama untuk bisa kembali bergabung.

Namun sepertinya peringatan Rajoy tak terlalu diindahkan. Sebagian besar pemilih lebih berpihak pada rencana pemisahan diri yang diajukan Presiden Catalunya, Artur Mas, dari Partai CDC, bagian dari koalisi Junts Pel Si.

Artur Mas berjanji, jika partai-partai pendukung pemisahan diri menang, maka ia akan membentuk sebuah pemerintahan transisi guna mempersiapkan kemerdekaan. Catalunya, daerah terkaya di Spanyol, hendak memisahkan diri lantaran ketidakpuasan masyarakat akan layanan publik, serta pemerintahan Spanyol yang dituding korup.

Bagi PM Spanyol Mariano Rajoy, pemisahan diri adalah upaya inkonstusional. Menurutnya, masih banyak orang Katalan - sebutan bagi penduduk Catalunya - yang tidak ingin berpisah dari Spanyol. (Reuters/Independence)

BERITA MENARIK LAINNYA:

Mantan Aktor Cilik Amerika Ini Akui Terjangkit HIV

Hadiri Sidang Cerai, Stuart Collin Cium Tangan Mertua

Pengakuan Mengejutkan Pencabut Nyawa Petugas Parkir Senayan City

NASA Akan Umumkan Hal Besar Tentang Mars, Mahluk Asing?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI