Kasihan, Orangutan Masuk Permukiman Karena Habitatnya Terbakar

Ruben Setiawan Suara.Com
Senin, 28 September 2015 | 03:30 WIB
Kasihan, Orangutan Masuk Permukiman Karena Habitatnya Terbakar
Seekor orangutan (pongo pygmaeus morio) masuk permukiman warga di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. (Antara/Jessica Helena Wuysang)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seekor orangutan (pongo pygmaeus morio) masuk permukiman warga di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, karena hutan tempat habitatnya terus menyusut akibat terbakar.

"Sudah beberapa hari ini orangutan itu berkeliaran di hutan sekitar sini. Dia terlihat makan dedaunan di atas pohon karena tidak ada lagi yang bisa dimakan, tapi saat malam mungkin orangutan itu turun ke permukiman mencari makan, makanya kami takut orangutan itu menyerang kami," kata Jitu, seorang warga di Sampit kepada Antara, Minggu (27/9/2015).

Orangutan tersasar ke sekitar lokasi pembangunan water boom kompleks Wengga Metropolitan Kecamatan Baamang dan diperkirakan berusia sekitar 11 tahun. Kebakaran cukup parah telah terjadi dalam dua bulan terakhir mengakibatkan hutan tempat satwa langka yang dilindungi ini bersarang.

Orangutan kemudian berusaha menyelamatkan diri dengan kabut ke hutan kecil yang masih tersisa di sekitar perumahan warga.

Orangutan dikenal sebagai binatang yang cenderung pemalu dan berusaha menghindar dari manusia. Namun karena habitatnya rusak, kini orang utan turun ke perkebunan hingga permukiman warga untuk mencari makan dan bertahan hidup.

Jika dibiarkan, orangutan tersebut dikhawatirkan akan mati kelaparan. Kekhawatiran lain, orangutan itu akan turun ke permukiman warga untuk mencari makanan dengan merusak tanaman bahkan menyerang warga yang ada di daerah itu.

Kepala Pos Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sampit, Muriansyah yang datang ke lokasi, mengaku sudah melaporkan masalah ini kepada pimpinannya di Pangkalan Bun. Tim penyelamat rencananya akan datang ke Sampit pada Senin.

"Kami tidak memiliki perlatan yang memadai untuk mengevakuasi orangutan itu, makanya kami minta bantuan dari kantor di Pangkalan Bun. Kami mengimbau masyarakat waspada dengan orangutan yang berkeliaran tersebut. Tutup pintu dan jendela," imbau Muriansyah.

Orangutan yang kelaparan bisa saja menjadi beringas. Untuk itulah masyarakat diminta lebih waspada terhadap orangutan tersebut agar tidak terjadi kontak yang dapat menimbulkan cedera dan luka. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI