Ribuan Calon Penumpang Terlantar di Bandara Pekanbaru

Laban Laisila Suara.Com
Minggu, 27 September 2015 | 15:40 WIB
Ribuan Calon Penumpang Terlantar di Bandara Pekanbaru
Bandara Pekanbaru Lumpuh. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ribuan calon penumpang di Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau, terlantar setelah 36 penerbangan mengalami gangguan akibat kabut asap pekat kebakaran hutan dan lahan.

Penumpang menumpuk  di ruang tunggu keberangkatan lantai dua Bandara SSK II. Selain di ruang tunggu, tampak ratusan penumpang juga terlantar di pintu masuk Bandara.

Pembatalan penerbangan ini merupakan imbas dari kabut asap pekat yang menyelimuti bandara yang membuat jarak pandang berkisar 50 meter hingga 300 meter.

"Hingga siang ini terdapat 36 jadwal penerbangan dibatalkan akibat cuaca yang memburuk," kata Manager Bandara SSK II Pekanbaru yang tengah bertugas, Hasnan di Pekanbaru, Minggu (27/9/2015).

Hasnan mengatakan, setiap harinya Bandara SSK II Pekanbaru melayani 8.000 penumpang.

"Ada sekitar 8.000 penumpang yang datang dan pergi setiap harinya," ujarnya.

Dengan dibatalkannya puluhan penerbangan itu, para calon penumpang kemudian memilih untuk melakukan pengembalian tiket (re-fund) dan penjadwalan ulang (re-schedule). Tampak antrian penumpang mengular di ruang keberangkatan hingga mencapai 20 meter.

Salah seorang calon penumpang yang merupakan warga Malaysia, Ibrahim, mengatakan dirinya bersama anaknya harus segera kembali ke negaranya setelah kabut asap terus memburuk.

"Saya ke sini mau antarkan anak kuliah, tapi kabut asap memburuk memaksa kami kembali ke Malaysia. Sekarang kami tidak dapat kembali karena pesawat tak dapat terbang," ujarnya kepada Antara.

Untuk itu ia berencana akan menjadwal ulang penerbangan. Namun ia mengatakan jika tidak memungkinkan dirinya memilih menggunakan jalur laut melalui Dumai.

Hal yang sama disampaikan oleh calon penumpang lainnya, Herman, yang mengatakan telah menunggu selama tiga jam untuk keperluan penjadwalan ulang.

"Saya harus ke Batam hari ini untuk bekerja Senin besok. Dari jam 10.00 WIB antri, mudah-mudahan bisa di jadwal ulang secapatnya. Kalau tidak mungkin bakal pakai Ferry ke Batam," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI