Presiden Jokowi Berharap Tragedi Mina Tidak Terulang

Arif Sodhiq Suara.Com
Jum'at, 25 September 2015 | 15:54 WIB
Presiden Jokowi Berharap Tragedi Mina Tidak Terulang
Presiden RI Joko Widodo. (Antara/Izmar Patriski)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo berharap tragedi Mina, Arab Saudi yang merenggut lebih ratusan korban jiwa tidak terulang kembali dengan pengelolaan yang lebih baik.

Hal itu disampaikan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki di kompleks Istana Negara Jakarta, Jumat (25/9/2015).

"Tentu yang kita bisa lakukan dari sisi pemerintah adalah pengelolaan hajinya bukan hanya soal administrasinya tapi juga pendampingan haji kita di sana," ujar Teten.

Sebelumnya Presiden Jokowi sudah menyampaikan duka cita atas tragedi Mina dan berharap kejadian ini tidak terulang kembali.

"Situasi sekarang, Presiden hanya sedang berduka cita, belum mau melihat ini kesalahan siapa, nanti setelah ada penilaian terhadap sebab-sebab musibah Mina itu, tentu presiden akan memberikan saran atau usulan kepada pemerintah Saudi untuk melakukan pembenahan dalam pengelolaan haji," kata Teten.

Teten juga mengemukakan, pemerintah berkepentingan berbicara dengan pemerintah Saudi untuk memastikan penyediaan kenyamanan bagi para jemaah haji disana.

"Ya saya kira itu termasuk bagian yang perlu dibicarakan dengan saudi soal keselamatan keamanan dan kenyamanan jamaah haji kita di sana itu kan sebagian besar akan sangat tergantung pada fasilitas keamanan pemerintah Saudi. Selebihnya adalah bagaimana kita memberikan pengelolaan juga dari melihat administrasi hingga pelaksanaan jamaah haji di sana," katanya.

Menurut dia, seharusnya pemerintah Arab Saudi sudah memperbaiki fasilitas jemaah haji menyusul beberapa peristiwa yang merenggut korban jiwa di Mina sebelumnya sehingga tidak terulang lagi.

"Tapi kemarin kan ada situasi, keadaan cuaca yang buruk, lalu fasilitas air minum, itu saya kira info yang kita terima saja, belum ada pernyataan resmi dari Saudi, tentu ini kita menunggu hasil evaluasi yang dilakukan oleh pemerintah Saudi dan laporan dari Menteri Agama," tambah Teten. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI