Suara.com - Pangeran Arab Saudi, Mohammad bin Salman Al Saud, dituding sebagai biang keladi tragedi di Mina, Kamis (24/9/2015). Kabar tersebut ditulis oleh surat kabar Lebanon al-Diyar.
Al-Diyar menyebut bahwa sang pangeran melakukan konvoi dengan membawa rombongan besar, saat hendak meninjau pelaksaan ibadah Haji.
Tak kurang dari 200 tentara dan 150 petugas kepolisian ikut mengawal pangeran berusia 30 tahun --yang juga menjabat sebagai Menteri Keamanan Arab Saudi itu.
Kehadiran pangeran di tengah-tengah jutaan jemaah haji, akhirnya, memaksa petugas mengubah jalur menuju lokasi lontar jumrah. Itulah yang menyebabkan penumpukan jemaah, hingga akhirnya mengakibatkan tragedi mematikan ini.
Al-Diyar turut menyebut bahwa Pangeran Arab dan rombongan langsung 'angkat kaki', begitu insiden terjadi. Surat kabar itu pun menyebut Arab Saudi menutupi fakta mencenangkan ini.
Pihak Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemenlu) yang ditemui Jumat (25/9/2015) emoh berspekulasi. Kemenlu hanya menyatakan bahwa hingga kini, pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan pihak Arab Saudi.
"Kami juga membaca spekulasi di beberapa media internasional. Kami memantau terus. Kami mengimbau semua pihak untuk tidak melakukan spekulasi terkait hal ini," kata Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal saat ditemui di kantornya, Jumat (25/9/2015).
"Kita beri kesempatan kepada Pemerintah Saudi untuk menuntaskan investigasi yang mereka lakukan, sambil memberi fokus pemberian penanganan terbaik kepada korban," dia menandaskan.