Pengawas Haji Minta Masyarakat Berpegang pada Informasi Resmi soal Mina

Ardi Mandiri Suara.Com
Jum'at, 25 September 2015 | 09:02 WIB
Pengawas Haji Minta Masyarakat Berpegang pada Informasi Resmi soal Mina
Jenazah korban tragedi Mina. [Reuters]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI) Slamet Effendy Yusuf meminta masyarakat di Tanah Air untuk menjadikan informasi resmi dari pihak berwenang sebagai rujukan terkait insiden lempar jumrah di Mina, Arab Saudi.

"Masyarakat diminta hanya berpegang pada informasi dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dan Kementerian Luar Negeri," kata Slamet Effendy Yusuf melalui siaran pers diterima di Jakarta, Jumat (25/9/2015).

Slamet mengatakan publik di Indonesia jangan menerima mentah-mentah informasi yang masih simpang siur dan tidak bersumber kepada PPIH maupun Kementerian Luar Negeri.

Pasalnya, hanya instansi yang di Makkah dan Arab Saudi yang memiliki aparatur dan akses untuk mengetahui kondisi jamaah haji Indonesia secara akurat.

"Banyak informasi yang beredar baik di situs berita maupun media sosial yang simpang siur. Hal itu menimbulkan kepanikan dan rasa khawatir di tengah masyarakat, khususnya yang anggota keluarganya sedang menunaikan ibadah haji," tuturnya.

Sedikitnya 310 jamaah haji dari berbagai negara meninggal dunia dan 450 orang lainnya terluka akibat berdesak-desakan saat prosesi lempar jamrah di Mina, Arab Saudi, Kamis pagi (24/9) waktu setempat.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan menerima informasi dua warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam insiden tersebut.

"Yang sudah kami terima ada WNI yang menjadi korban yakni atas nama Bapak Hamid Atwitarji dan Ibu Syaisiyah Syahril Abdul Gafar, tapi itu terus kami konfirmasi," kata Menlu Retno Marsudi yang sedang mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla di New York Amerika Serikat.

Insiden berdesak-desakan saat lempar jamrah bukanlah yang pertama kali terjadi dalam sejarah ibadah haji. Pada 1990, insiden berdesak-desakan antarjamaah haji di sebuah terowongan di Mina menewaskan 1.426 orang, termasuk di antaranya jamaah haji Indonesia. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI