Ini Catatan Pimpinan DPR Atas Tragedi Mina

Jum'at, 25 September 2015 | 00:19 WIB
Ini Catatan Pimpinan DPR Atas Tragedi Mina
Jenazah korban tragedi Mina. [Reuters]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pimpinan DPR menyampaikan belasungkawa atas tragedi Mina yang memakan korban 717 orang Jemaah haji tewas, termasuk tiga orang WNI yang masih diidentifikasi oleh pihak KJRI dan petugas di Mekah.

Pimpinan DPR melalui Fahri Hamzah merilis sejumlah catatan atas tragedi tersebut pada Kamis (24/9/2015), menyusul rombongan pengawas dari DPR yang kini sedang berada di Mekah dan Mina. Catatan itu disampaikan sebelum mengetahui ada korban jemaah haji WNI.

Berikut catatan DPR atas tragedi Mina:

1. Secara kronologis tragedi mina mungkin terjadi akibat penumpukan yang seolah tidak diatur dan tidak  isa dihindari dalam menjalankan setiap prosesi ibadah haji.

2. Hanya prosesi wukuf di Arofah yang disepakati sebagai titik dimana seluruh jamaah haji dari seluruh negara dan mazhab berada di padang Arofah pada tanggal 9 dzulhijjah  (Rabu, 23 September 2015).

3. Maka selanjutnya, apa yang terjadi setelah Arofah tidak diatur regulasinya, tidak dikomunikasi secara ketat dan diserahkan pada masing-masing negara dan bahkan masing2 jamaah.

4. Maka berbondong-bondonglah mereka yang ingin segera menuntaskan rukun dan wajib haji ke mina untuk melontarkan jum roh pada saat yang sama. Inilah yg terjadi pada jalur musibah itu.

5. Dapat dipastikan bahwa yang jadi korban adalah mereka yang memutuskan untuk berangkat melontarkan sehabis subuh karena kejadiannya sekitar jam 9. Padahal di masjid haram jam yang sama ada sholat idul adha.

6. Memang pemerintah Saudi sudah membangun banyak jalur setelah kejadian mina yang menelan korban hampir 1500 orang tahun 1990. Tetapi, rasanya pergerakan jamaah masih sangat tidak terkendali dan juga tidak terfasilitasi.

7. Setelah tragedi jatuhnya crane dan tragedi mina yang berulang  maka selayaknya indonesia mengambil inisiatif untuk mendesak pemerintah Saudi agar membicarakan penyelenggaraan haji secara bersama-sama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI