Pemerintah Saudi Didesak Atur Kuota Jemaah Saat Lempar Jumroh

Kamis, 24 September 2015 | 22:14 WIB
Pemerintah Saudi Didesak Atur Kuota Jemaah Saat Lempar Jumroh
Korban tragedi Mina bertambah menjadi 717 orang, Minggu (24/9/2015) (Reuters/Stringer)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Iskan Qolba Lubis menilai tragedi Mina yang mengakibatkan 717 jemaah haji tewas  dikarenakan adanya faktor ketidakdisplinan para jamaah haji saat menjalankan ritual lempar jumroh.

"Seringkali jamaah negara lain tidak disiplin. Jumlah sangat besar, panik," kata Iskan saat dihubungi suara.com, Kamis (24/9/2015)

Terkait insiden ini, semestinya pemerintah Arab Saudi bisa mengatur jumlah kouta jamaah haji yang ingin melakukan lempar jumroh.

"Harus bisa diantisipasi pemerintah Arab Saudi, pengaturan kuota harus diatur lagi. Kadang-kadang jamaah haji non kloter mereka juga ikut haji," kata dia.

Dikatakan Iskan, sebenarnya pemeritah Arab Saudi sudah memisahkan jalur jamaah haji. Misalkan dari jamaah afrika dan asia, atau dari negara lainnya.

"Menurut saya ini kan manajemen manusia, bisa diantipasi. Tidak bisa disalahkan juga pemerintah Arab Saudi. Banyak juga jemaah dari kita kurang disosialisasikan soal aturan di sana," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Informasi terkini dari perwakilan Kementerian Luar Negeri Indonesia menyebutkan, korban tewas Jemaah haji WNI menyusul tragedi Mina bertambah menjadi tiga orang.

Keterangan yang diperoleh suara.com pada Kamis malam (24/9/2015), dari Direktur Perlindungan WNI Lalu Muhammad Iqbal yang mengutip dari keterangan Wakil Duta besar RI Sunarko di Riyadh menyampaikan kalau korban berjenis kelamin dua lelaki dan satu perempuan.

“Sampai pukul 16:00 waktu Arab Saudi, dapat diidentifikasi 3 (tiga) Wni jemaah haji  meninggal akibat musibah mina, yaitu: (1) Hamid Atuwi (laki laki) asal Surabaya (2) Saiyah (petempuan) asal Batam (3) jemaah laki laki yang belum diketahui namanya, karena tidak ada gelang identitas di tangan, namun diketahui berasal dari probolinggo, Safari Travel,” tulis keterangan tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI