Suara.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan fisik kerusakan akibat kerusuhan Tolikara, Papua 17 Juli lalu sudah dibangun kembali. Di antaranya musala dan puluhan toko yang sempat terbakar.
Pembangunan kembali bangunan yang rusak menghabiskan dana Rp15 miliar. Ini terdiri dari pembangunan mushala Rp1 miliar, pembangunan 77 toko Rp10 miliar sedangkan biaya operasional Rp4 miliar.
Dana pembangunan berasal dari pemerintah pusat, Pemda Provinsi Papua, Pemkab Tolikara, organisasi bahkan dari perorangan. Pada kesempatan tersebut Khofifah sempat melihat deretan ruko yang nantinya akan dipakai para korban kerusuhan dan ditambah warga lainnya. Dia sempat memeluk seorang wanita yang menghuni toko nomor 20-C bernama Dina.
Dina mengaku bingung untuk mulai berjualan sayur mayur karena belum ada modal usaha dan untuk itu pemerintah ingin membantu untuk modal awal usaha.
Sementara, Khofifah mengatakan dengan selesainya rekonstruksi kerusakan kerusuhan Tolikara, Pemerintah ingin Tolikara lebih baik ke depannya. Untuk menjaga kerukunan antarumat beragama, Mensos meminta para tokoh agama untuk meningkatkan komunikasi agar tidak saling mencurigai.
"Kalau perlu, diadakan minum teh bersama. Misalnya minggu ini di rumah pendeta dan minggu berikutnya di rumah ustadz," katanya menegaskan. (Antara)