Suara.com - Satgas Dwelling Time Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman melibatkan tentara dan polisi untuk menjadi anggoanya. Sebab satgas ini akan memberantas banyak mafia-mafia pelabuhan.
“Ini (mafia) kuat-kuatan dengan Pak Menko (Rizal Ramli), kita lihat saja (nanti siapa yang menang). Makanya Pak Menko sudah siapkan Tim ini yang terdiri dari TNI dan Polri untuk mengantisipasi hal ini jika terjadi," katanya saat konferensi pers di gedung BPPT, Rabu (23/9/2015).
"Jadi kalau misalnya PT KAI berantem dengan Pelindo II (terkait rel kereta api ke pelabuhan), teman-teman ini akan back up mereka (KAI)," katanya.
Jika para mafia-mafia di pelabuhan tidak segera dibersihkan, maka mafia-mafia ini akan tetap bermain di pelabuhan dan membuat proses dwelling time atau proses bongkar muat akan menjadi lamban. Menurutnya dengan proses dweling time yang lama tersebut, membuat PT Pelindo II sebagai penyedia jasa akan meraup keuntungan yang sangat besar.
"Mereka (mafia) selama kepentingannya nggak terganggu kan mereka enggak akan pergi makanya kita ganggu mereka. Lalu, kalau proses dwelling time nggak dipercepat, Pelindo II ni kan penyedia jasa, mereka termasuk bagian yang mendapatkan keuntungan dari lamanya dwelling time. Karena kan semakin lama kontainer ditimbun, semakin banyak fee-nya, yang menikmati kan mereka (Pelindo II) makanya haru dibenahi,” katanya.