Aktivis dan pengacara Nursjahbani Katjasungkana merasa kehilangan setelah pengacara senior Adnan Buyung Nasution tutup usia, hari ini.
"Dia abang dan guru bagi banyak orang di dunia hukum," kata Nursjahbani, Rabu (23/9/2015).
Di mata pengacara pimpinan (nonaktif) Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad dan Bambang Widjojanto itu, Buyung merupakan tokoh yang gigih membela hak orang miskin. Hal itu dibuktikannya dengan membangun Lembaga Bantuan Hukum.
"Legacy-nya berupa pendirian LBH untuk orang miskin, menginspirasi banyak orang untuk mengambil jalan membela si miskin dan akan tetap dikenang sepanjang zaman," kata Nursjahbani yang dulu pernah menjadi pengacara di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia.
Mantan anggota DPR dari PKB itu mengatakan, kemarin, dia beserta rombongan dari LBH datang ke Rumah Sakit Pondok Indah untuk menjenguk Adnan Buyung. Sayangnya, mereka tidak diizinkan untuk bertemu Adnan Buyung.
"Kemarin saya besuk,tapi tak bisa jumpa karena alat bantu pernafasan baru dicopot, itu karena dokternya mengatakan keadaannya membaik. Karena saya datang bersama teman-teman dari LBH termasuk LBH Bali dan Makassar, keluarganya takut kalau jumpa anak-anak LBH terlalu bersemangat makanya dilarang ketemu," kata Nursjahbani.
"Dia abang dan guru bagi banyak orang di dunia hukum," kata Nursjahbani, Rabu (23/9/2015).
Di mata pengacara pimpinan (nonaktif) Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad dan Bambang Widjojanto itu, Buyung merupakan tokoh yang gigih membela hak orang miskin. Hal itu dibuktikannya dengan membangun Lembaga Bantuan Hukum.
"Legacy-nya berupa pendirian LBH untuk orang miskin, menginspirasi banyak orang untuk mengambil jalan membela si miskin dan akan tetap dikenang sepanjang zaman," kata Nursjahbani yang dulu pernah menjadi pengacara di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia.
Mantan anggota DPR dari PKB itu mengatakan, kemarin, dia beserta rombongan dari LBH datang ke Rumah Sakit Pondok Indah untuk menjenguk Adnan Buyung. Sayangnya, mereka tidak diizinkan untuk bertemu Adnan Buyung.
"Kemarin saya besuk,tapi tak bisa jumpa karena alat bantu pernafasan baru dicopot, itu karena dokternya mengatakan keadaannya membaik. Karena saya datang bersama teman-teman dari LBH termasuk LBH Bali dan Makassar, keluarganya takut kalau jumpa anak-anak LBH terlalu bersemangat makanya dilarang ketemu," kata Nursjahbani.