Suara.com - Jenazah Adnan Buyung Nasution yang meninggal di usia 81 tahun akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta, usai salat Idul Adha, Kamis (24/9/2015).
"Almarhum ayah akan dimakamkan di Tanah Kusir, besok habis salat Id," kata Rasyid Perkasa, putra ketiga Adnan Buyung, di rumah duka Jalan Poncol Lestari, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (23/9/2015).
Rasyid menuturkan ayahnya telah memberikan amanah agar setelah meninggal dunia dimakamkan di TPU Tanah Kusir.
"Ayah sudah amanah untuk dimakamkan di sana," ujarnya.
Menurut pengamatan di rumah duka, saat ini tamu-tamu mulai berdatangan untuk menyampaikan bela sungkawa.
Anggota keluarga pengacara senior tersebut terlihat sangat sibuk, terutama untuk menyiapkan proses pemandian jenazah.
Adnan Buyung itu tutup usia di ruang ICCU Rumah Sakit Pondok Indah jam 10.14 WIB.
Sebelum wafat, Adnan Buyung menjalani perawatan. Pia Akbar Nasution, anak Adnan Buyung menjelaskan bahwa ayahnya dirawat usai cabut gigi.
“Awalnya sakit gigi, hari Senin masuk dan Selasa cabut gigi, tapi karena ayah saya punya gagal ginjal dia harus di rumah sakit karena nggak bisa minum sembarang obat. Nah sejak dirawat susah makan. Kemarin muntah hebat dan ritme jantungnya terganggu,” kata Pia.
Menurut Pia, Adnan Buyung memang sudah mengonsumsi obat darah tinggi sejak tahun 1974 dan sempat operasi jantung pada 1990.
“Dokter juga sudah prediksi kalau ayah saya bakal gagal ginjal,” katanya lagi.
Adnan Buyung, kata Pia, sudah menderita gagal ginjal sejak Desember 2014 dan mesti cuci darah seminggu tiga kali.
“Sejak masuk ICCU, Minggu pagi sudah bisa berkomunikasi, tapi kami sekeluarga diminta tunggu di luar biar dia istirahat,” kata Pia.
Adnan Buyung dikenal sebagai aktivis sejak masa mudanya sampai akhir hayat. Salah satu organisasi yang dia bangun ialah Lembaga Bantuan Hukum. Pada tahun 2007-2009 Adnan Buyung pernah menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden Bagian Hukum.