Suara.com - Seorang remaja Texas, Amerika Serikat yang menjadi sorotan publik setelah dirinya ditangkap karena jam buatannya disangka bom, kini akan kembali bertemu orang-orang penting. Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan CEO Facebook Mark Zuckerberg sudah terlebih dahulu menyatakan ingin bertemu dengan si remaja cerdas.
Ahmed Mohamed, (14), adalah seorang siswa Muslim yang tertarik pada dunia robotika dan belajar di sebuah sekolah di Dallas, Texas. Dirinya mendapat dukungan di media sosial setelah penangkapannya dinilai beraroma SARA.
Barack Obama menaruh simpati pada remaja ini dan mengundangnya datang ke Gedung Putih guna menghadiri gelaran malam astronomi. Sementara itu, bos Facebook Mark Zuckerberg juga mengundangnya mampir ke kantor jejaring media sosial itu di California.
Tapi, Mohamed, di siswa berkacamata justru lebih dahulu menghadiri pameran sains Google di Mountain View, California hari Senin (21/9/2015). Tak berhenti di situ, Mohamed juga akan berkunjung ke markas besar Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di New York, hari Rabu (23/9/2015).
Saking padatnya jadwal kunjungan yang harus dilakukan Mohamed, kebugaran si remaja pun menurun. Sang ayah, seperti dikutip Dallas Morning News, mengatakan si anak tak bisa makan dan tidur dengan cukup.
Sang ayah juga mengatakan, anaknya tak bersemangat kembali ke sekolahnya, MacArthur High School, di mana insiden itu terjadi. Ia berencana pindah ke sekolah lain.
Sebelumnya diberitakan, Mohamed dituduh membuat bom palsu, diborgol, dan diinterogasi. Jam hasil buah tangannya disangka bom oleh gurunya. (Reuters)