Suara.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menegaskan kereta cepat Jakarta-Bandung akan dibangun. Kereta ini mempunyai kecepatan hingga 200-250 kilometer perjam.
Rini mengatakan pembangunan ini masih menunggu hasil konsorsium BUMN. Sebab semua rencana proyek dan hasil feasibility study berada di tangan konsorsium BUMN. Di antaranya PT Wijaya Karya, PT Jasa Marga, PT KAI dan PTPN VIII.
"Ini tolong tanya BUMN-nya. Ini kan memang B to B. Jadi saya rasa pihak konsorsium BUMN yang punya hak bicara. Saya lebih baik tunggu sampai itu," kat Rini saat ditemui di Kantor PT Pertamina, Selasa (22/9/2015).
Ia pun menegaskan pembangunan kereta cepat ini tidak akan menggunakan anggaran APBN. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang meminta pembangunan kereta cepat ini menggunakan sistem business to business.
"Bapak presiden kan meminta bahwa kereta cepat ini harus dilihatnya dari B to B sehingga kalkulasinya harus menggunakan B to B. Jadi akan bisa lebih tau nanti setelah detail disiapkan oleh konsorsium BUMN," katanya.
Selain itu, Rini mengatakan dalam pembangunan kereta cepat ini dimulai pada akhir 2015 akan menggandeng beberapa perusahaan untuk merealisaikan proyek ini.
"Bukan, yang karena ini B to B jadi yang memang diharapkan adalah ada joint venture company. Nantinya mayoritas dimiliki Indnesia, itu saja," ungkapnya.