Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku belum tahu namanya dipilih Sekretaris DPD PDI Perjuangan Prasetio Edi Marsudi untuk maju menjadi calon gubernur di pilkada DKI tahun 2017.
"Saya belum tahu (soal itu)," kata Djarot di gedung Serbaguna Balai Makarti Muktitama, Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi, Jalan TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (22/9/2015).
Ketika ditanya kesiapannya untuk melawan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tahun 2017 nanti, secara diplomatis Djarot mengatakan belum memikirkan soal itu dan sekarang mau bekerja melayani masyarakat Jakarta dulu.
"Saya masih mau fokus kerja, saya mikir dululah, tapi kan masih jauh," kata Djarot.
Meski pilkada masih dua tahun lagi, sejumlah nama sudah disebut-sebut bakal maju.
Misalnya, kader Partai Gerindra, seperti Sandiaga Uno, Ridwan Kamil (Wali Kota Bandung), Ahmad Muzani (Sekjen Gerindra), dan Mohamad Sanusi (Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI).
Kemudian kader Partai Demokrat yaitu Ketua DPD Demokrat DKI Nachrowi Ramli.
Tak mau kalah, sejumlah kader Partai Golkar juga muncul, seperti Wakil Komisi I DPR Tantowi Yahya, Ketua Komisi III DPR Azis Syamsuddin, dan Sekjen Partai Golkar dari kubu Aburizal Bakrie: Idrus Marham.
Sementara kader PKS yang mulai muncul namanya menjelang pilkada DKI ialah Wakil Ketua DPRD Triwisaksana dan Nur Mahmudi Ismail.
Ahok juga telah memberikan sinyal untuk maju lagi. Dia didukung relawan Teman Ahok. Relawan berupaya mengumpulkan satu juta fotokopi KTP warga Jakarta untuk mendukung Ahok maju lewat jalur independen.
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault bahkan telah deklarasi untuk ikut bursa pilkada.