Nenek Berumur 91 Tahun Ini Terlibat Pembantaian 260 Ribu Orang

Ruben Setiawan Suara.Com
Selasa, 22 September 2015 | 13:27 WIB
Nenek Berumur 91 Tahun Ini Terlibat Pembantaian 260 Ribu Orang
Kamp Auschwitz. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang perempuan berusia 91 tahun yang pernah bekerja di kamp konsentrasi Nazi, Auschwitz, didakwa atas keterlibatannya dalam pembunuhan 260.000 tawanan Yahudi di Perang Dunia II, demikian dilansir media Jerman, DPA. Perempuan yang bekerja sebagai operator telegraf di kamp Auschwitz ini disidang dalam sebuah pengadilan khusus anak lantaran ia masih berusia di bawah 21 tahun saat melakukan kejahatan yang dituduhkan padanya.

Pengadilan di Kota Kiel, Jerman, belum memutuskan apakah akan melanjutkan sidang atas si perempuan tahun depan atau tidak. Pengadilan juga masih mempertimbangkan kesehatan perempuan yang sudah tua renta itu.

Jaksa penuntut umum Kiel, Heinz Dollel, tidak menyebutkan nama perempuan tersebut. Namun disebutkan bahwa si perempuan merupakan anggota unit khusus perempuan yang membantu pekerjaan Schutzstaffel (SS) - organisasi paramiliter Nazi - di kamp konsentrasi Auschwitz. Si perempuan didakwa terlibat dalam peristiwa yang terjadi antara bulan April hingga Juli 1944.

Dalam jangka waktu tiga bulan tersebut, sejumlah besar tawanan Yahudi asal Hungaria dibunuh dalam kamar-kamar gas yang terletak di kamp konsentrasi Auschwitz-Birkenau.

Pada bulan Juli 2015 lalu, seorang mantan perwira SS, Oskar Groening, didakwa empat tahun penjara setelah divonis bersalah atas dakwaan membantu melakukan pembunuhan 300.000 tawanan Yahudi asal Hungaria di kamar gas antara bulan Mei hingga bulan Juli 1944. Lelaki yang dijuluki "Si Penjaga Buku Auschwitz" itu awalnya diperkirakan bakal menjadi orang terakhir yang dipidana dalam persidangan Holocaust.

Groening bekerja sebagai akuntan di kamp konsentrasi Auschwitz. Tugasnya adalah menyortir dan menghitung uang yang diambil dari para korban pembantaian atau mereka yang dijadikan budak kerja paksa. Uang-uang yang dikumpulkan kemudian dikirim ke Berlin.

Sekitar 1,1 juta orang, yang sebagian besar adalah warga Yahudi Eropa, tewas antara tahun 1940 hingga 1945 di kamp konsentrasi Auschwitz-Birkenau. Menjelang berakhirnya Perang Dunia II, kamp tersebut berhasil direbut oleh pasukan Uni Soviet. (News.com.au)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI