Suara.com - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan anggotanya akan mengejar Santoso dan kelompok yang dipimpinnya, Mujahidin Indonesia, Timur, sampai berhasil menangkap mereka.
"Kami terus berusaha semaksimal mungkin. Santoso kami kejar sampai tertangkap," kata Badrodin saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (22/9/2015).
Polri menegaskan kelompok tersebut harus bertanggungjawab atas pembunuhan terhadap tiga petani di Sulawesi Tengah.
"Dari hasil penyelidikan kami memang aksi (pembunuhan warga) itu dilakukan oleh kelompok Santoso," kata Badrodin, Kamis (17/9/2015) lalu.
Menurut polisi, kelompok tersebut membunuh tiga petani sebagai aksi balas dendam setelah anggota mereka tewas dalam baku tembak dengan anggota Brimob Polri di Poso pada 16, 17, 18, dan 19 Agustus 2015. Dalam baku tembak, seorang anggota Polri juga meninggal dunia.
"Mereka sudah mengancam, darah dibalas dengan darah. Mereka juga telah membunuh warga," ujarnya.
Badrodin mengungkapkan kelompok Santoso menyatakan akan membunuh siapa saja yang mereka temui saat keluar dari persembunyian di kawasan hutan pegunungan Sulawesi Tengah.
"Itu aksi balas dendam, mereka juga membuat teror kepada masyarakat setempat," katanya.