Sentul Berharap Komitmen Kemenpora untuk Gelar MotoGP

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 22 September 2015 | 05:21 WIB
Sentul Berharap Komitmen Kemenpora untuk Gelar MotoGP
Balapan sepeda motor dunia MotoGP (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengelola Sirkuit Internasional Sentul, Tinton Soeprapto mengatakan sedang menunggu dukungan resmi pemerintah untuk bisa menjadi tuan rumah seri kejuaraan balapan MotoGP 2017.

Tinton mengatakan dukungan dari pemerintah, khususnya Kementerian Pemuda dan Olahraga adalah salah satu syarat utama agar Indonesia bisa menjadi tuan rumah MotoGP pada 2017 mendatang.

"Saat ini tinggal menunggu dukungan resmi dari pemerintah terkait kesediaan menjadi tuan rumah MotoGP. Letter of intent (LOI) kami harap pekan ini bisa selesai," kata Tinton usai bertemu dengan Sesmenpora di Kantor Kemenpora Jakarta, Senin (21/9/2015).

Saat ini, kata Tinton, dukungan sudah diberikan oleh Kemeterian Pariwisata. Tetapi dukungan itu belum cukup, karena harus mendapatkan dukungan penuh dari Kemenpora.

"LOI ini sangat penting. Jika akan melakukan tanda tangan kontrak harus ada dulu. Selain itu juga desain sirkuit juga harus ada," kata Tinton.

Pada Mei lalu Kementerian Pariwisata, didampingi pengelola sirkuit Sentul, sudah bertemu dengan Dorna di Jakarta. Pertemuan itu bertujuan menjajaki peluang Indonesia menjadi salah satu tuan rumah kejuaraan MotoGP. Hanya saja ketika itu Dorna mengatakan Sentul tak layak menggelar kejuaraan setingkap MotoGP dan bahkan menganjurkan agar Indonesia membangun sirkuit baru yang lebih layak.

Tinton sendiri mengakui hal itu, tetapi dia mengatakan bahwa pembangunan sirkuit baru tak diperlukan.

"Harus direnovasi (Sentul). Sekitar 50 persen. Saat ini kami sudah mendatangkan desainer sirkuit kelas dunia untuk mendukung renovasi. Yang jelas banyak yang diuntungkan dengan adanya MotoGP ini," usul Tinton.

Untuk melakukan renovasi, Tinton berharap adanya dukungan dari pemerintah.

Namun, upaya yang dilakukan pria asal Malang itu ditentang oleh Ketua Ikatan Motor Indonesia, Nanan Sukarna. Nanan mengatakan tak selayaknya pendanaan renovasi Sentul menggunakan dana pemerintah. Pendanaan, menurut Nanan, harus berasal dari konsorsium pemangku kepentingan otomotif Indonesia. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI