Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menyelenggarakan sidang perdana kasus pembunuhan Deudeuh Alfisahrin alias Tata Chubby dengan terdakwa Muhammad Prio Santoso alias Rio, Senin (21/9/2015) siang.
Sidang yang dipimpin Hakim Ketua Nelson Siantuari sempat molor dari jadwal semula, pukul 12.00 WIB, dan baru dimulai pukul 14.20 WIB dengan agenda pembacaan dakwaan oleh jaksa penuntut umum.
Dalam dakwaan, Jaksa Sandhy Handika mengatakan Rio sengaja membunuh Deudeuh di rumah kos Boarding House Jalan Tebet Utara 1, Nomor 15C, Kelurahan Tebet Timur, Jakarta Selatan, pada 10 April 2015. Selain membunuh, Rio juga didakwa merampas barang-barang milik korban, berupa ponsel, Ipad, power bank, dan uang tunai yang disimpan di dompet warna kuning.
"Terdakwa dengan sengaja telah merampas nyawa orang lain dengan membunuh mencekik pakai kabel. Dia juga merampas barang-barang milik korban," kata Sandhy.
Sandhy menjelaskan pembunuhan terjadi ketika Rio mengencani Deudeuh. Guru sekolah tersebut diketahui janjian dengan korban lewat akun Twitter.
"Setelah harga deal Rp350 ribu sekali main atau sort time, terdakwa datang ke kos korban untuk melakukan hubungan seks," ujarnya.
Dalam dakwaan, jaksa merinci perbuatan Rio dan Deudeuh di dalam kamar kos sebelum kejadian pembunuhan. Jaksa juga membeberkan dialog di atas tempat tidur sampai bagian kalimat yang dikeluarkan Deudeuh yang membuat Rio tersinggung.
"Badan lu bau, dekil, hitam, lengket," kata jaksa saat membacakan surat dakwaan.
Tersinggung dengan perkataan korban, terdakwa mencekiknya, lalu melilitkan kabel pengering rambut.
"Karena terdakwa merasa masih ada udara keluar dari mulut korban, kemudian terdakwa memasukkan kaos kaki ke mulut korban hingga tak bernyawa," katanya.
Seperti diketahui, Deudeuh ditemukan meninggal dunia di kamar kos Jalan Tebet Utara 1, Tebet Timur, Jakarta Selatan, pada Sabtu 11 April 2015 sekitar pukul 19.00 WIB.
Belakangan diketahui, janda anak satu ini dibunuh oleh Rio. Rio adalah teman kencan Deudeuh. Rio berprofesi sebagai seorang guru.
Rio membunuh karena kesal diejek Deudeuh.
Polisi berhasil menangkap Rio tak lama kemudian di kawasan Bogor, Jawa Barat, ketika dia sedang bersama istri.
Sidang yang dipimpin Hakim Ketua Nelson Siantuari sempat molor dari jadwal semula, pukul 12.00 WIB, dan baru dimulai pukul 14.20 WIB dengan agenda pembacaan dakwaan oleh jaksa penuntut umum.
Dalam dakwaan, Jaksa Sandhy Handika mengatakan Rio sengaja membunuh Deudeuh di rumah kos Boarding House Jalan Tebet Utara 1, Nomor 15C, Kelurahan Tebet Timur, Jakarta Selatan, pada 10 April 2015. Selain membunuh, Rio juga didakwa merampas barang-barang milik korban, berupa ponsel, Ipad, power bank, dan uang tunai yang disimpan di dompet warna kuning.
"Terdakwa dengan sengaja telah merampas nyawa orang lain dengan membunuh mencekik pakai kabel. Dia juga merampas barang-barang milik korban," kata Sandhy.
Sandhy menjelaskan pembunuhan terjadi ketika Rio mengencani Deudeuh. Guru sekolah tersebut diketahui janjian dengan korban lewat akun Twitter.
"Setelah harga deal Rp350 ribu sekali main atau sort time, terdakwa datang ke kos korban untuk melakukan hubungan seks," ujarnya.
Dalam dakwaan, jaksa merinci perbuatan Rio dan Deudeuh di dalam kamar kos sebelum kejadian pembunuhan. Jaksa juga membeberkan dialog di atas tempat tidur sampai bagian kalimat yang dikeluarkan Deudeuh yang membuat Rio tersinggung.
"Badan lu bau, dekil, hitam, lengket," kata jaksa saat membacakan surat dakwaan.
Tersinggung dengan perkataan korban, terdakwa mencekiknya, lalu melilitkan kabel pengering rambut.
"Karena terdakwa merasa masih ada udara keluar dari mulut korban, kemudian terdakwa memasukkan kaos kaki ke mulut korban hingga tak bernyawa," katanya.
Seperti diketahui, Deudeuh ditemukan meninggal dunia di kamar kos Jalan Tebet Utara 1, Tebet Timur, Jakarta Selatan, pada Sabtu 11 April 2015 sekitar pukul 19.00 WIB.
Belakangan diketahui, janda anak satu ini dibunuh oleh Rio. Rio adalah teman kencan Deudeuh. Rio berprofesi sebagai seorang guru.
Rio membunuh karena kesal diejek Deudeuh.
Polisi berhasil menangkap Rio tak lama kemudian di kawasan Bogor, Jawa Barat, ketika dia sedang bersama istri.