Suara.com - Penetapan Hari Raya Idul Adha tahun 2015 ini kembali memunculkan perbedaan. Pengurus Pusat Muhammadiyah melalui perhitungan hisab hakiki wujudul hilal, menetapkan Hari Raya Idul Adha jatuh pada Rabu, tanggal 23 September 2015.
“Kemungkinan Arab Saudi dan mayoritas organisasi Islam lain di belahan dunia juga akan merayakan Idul Adha 23 September,” kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti.
Pernyataan Abdul Mu’ti ini diperkuat Ketua Umum PP Muhamnmadiyah Haedar Nashir saat konferensi pers di Yogyakarta, Jumat lalu. “Keputusan Idul Adha 23 September 2015 sudah final. Pemerintah juga telah memberikan penghormatan atas keputusan Muhammadiyah. Berdasarkan perhitungan kami, 10 Zulhijah 1436 jatuh pada 23 September 2015,” kata Haedar.
Keputusan PP Muhammadiyah ini berbeda dengan hasil sidang itsbat penentuan awal bulan Dzulhijah 1436 H yang digelar Departemen Agama, 13 September lalu. Setelah mendengarkan laporan para ulama hasil rukyat seluruh Indonesia, tidak satupun yang melihat hilal. Sehingga ditetapkan tanggal 1 Dzulhijah pada Selasa 15 September 2015, dan Idul Adha akan jatuh pada tanggal 24 September 2015,” kata Dirjen Bimas Islam kemenag, Machasin.
Atas perbedaan tersebut, PP Muhammadiyah mengimbau seluruh warga khususnya kaum muslimin agar saling menghormati perbedaan keyakinan itu dan saling membantu sehingga setiap umat Islam dapat beribadah dengan tenang, aman, dan penuh semangat persaudaraan.
"Kami juga mengharapkan pemerintah dan pemerintah daerah beserta seluruh jajarannya untuk memberikan kesempatan, jaminan keamanan, dan memfasilitasi warga Muhamamdiyah dan kaum muslimin yang menunaikan shalat Idul Adha berbeda dengan pemerintah," katanya. (Antara)