Suara.com - Paus Francis emosi mendengar cerita kegetiran hidup para pengungsi perang di Timur Tengah. Terlebih saat dia menerima salah satu pengungsi Suriah di Vatikan, Sabtu (19/9/2015).
"Ada perang, pengungsi yang melarikan diri dalam gelombang migrasi ini jauh dari perang," katanya kepada wartawan di pesawat yang membawanya dari Roma ke Havana untuk memulai perjalanan sembilan hari ke Kuba dan Amerika Serikat.
"Mereka melarikan diri dari kematian dan mencari kehidupan," katanya.
Paus bercerita, sebelum berangkat dia disambut oleh keluarga suriah. "Anda bisa melihat rasa sakit di wajah mereka," katanya.
Awal bulan ini, Paus mengimbau setiap paroki dan komunitas agama di Eropa untuk menerima para pengungsi. Dia ingin dua paroki di dalam Vatikan menjadi contoh.
"Saya pikir, hari ini dunia sedang haus untuk perdamaian," katanya.
Sebelumnya, sebuah pertemuan darurat para menteri Uni Eropa pekan ini gagal menyepakati rencana untuk berbagi penerimaan 160.000 pengungsi Timur Tengah dan Afrika yang baru tiba. Negara yang perlu menampung adalah Italia, Yunani dan Hungaria. (Reuters)